Olimpiade Paris 2024: Respon Jonathan Christie dan Anthony Ginting Setelah Tumbang di Fase Grup

Olimpiade Paris 2024: Respon Jonathan Christie dan Anthony Ginting Setelah Tumbang di Fase Grup

Jonathan Christie dan Anthony Ginting kalah di Olimpiade Paris 2024-Johan Nonotte-pbsi.com

INFORADAR.ID - Dua tunggal putra Indonesia, Jonathan Christie dan Anthony Ginting mesti mengakui ketangguhan lawannya di Olimpiade Paris 2024.

Jonathan Christie yang melawan Lakshya Sen (India) kalah dua set langsung 18-21, 12-21. Sedangkan Anthony Ginting meski memberikan perlawanan sengit, mesti mengakui ketangguhan Toma Junior Popov (Prancis) dengan angka 19-21, 21-17 dan 15-21. Medali emas Olimpiade Paris 2024 menjadi sirna bagi keduanya.

Simak respon Jonathan Christie dan Anthony Ginting tentang gugurnya mereka pada single match badminton Olimpiade Paris 2024, yang kami kutip dari laman resmi PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) pada Jum'at, 2 Agustus 2024 ini.

BACA JUGA:Sederet Prestasi Rizki Juniansyah, Pemuda Asal Serang Debut di Olimpiade Paris 2024

"Awal saya cukup baik di pertandingan tadi tapi setelah itu beberapa poin kurang sabar lalu dia berhasil menyamakan kedudukan.

"Saat poin berjalan ketat kesalahan saya di angka-angka terakhir gim pertama sangat krusial. Di gim kedua dia lebih percaya diri." ungkap Jonathan.

Jonathan pun menjelaskan jika dirinya telah memberikan tekanan pada lawan (Lakshya Sen), namun beberapa pukulannya melebar.

Tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, perasaan campur aduk menghinggapi Jonathan Christie selepas pertandingan.

BACA JUGA:Lianne Tan, Pebulutangkis Belgia Berbahasa Indonesia yang Mendunia di Olimpiade 2024

Sementara itu Anthony Sinisuka Ginting mesti bekerja esktra saat melawan Toma. Sering berjumpa pada beberapa ajang pertandingan, Anthony mengakui jika Toma lebih all out dibandingkan dirinya.

"Saya sudah bersiap akan mendapat perlawanan ketat dari Toma. Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing dan hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat dan bisa terus menekan terutama di gim ketiga." jelas Anthony Ginting.

Toma yang bermain di negara asalnya (Prancis) mendapat dukungan luar biasa dari penonton. Anthony Ginting menyebut jika faktor tersebut telah memberikan perbedaan.

"Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal."

"Pengaruh penonton mungkin benar-benar membuat dia semangatnya lebih lagi. Sebenarnya saya juga punya semangat dan motivasi yang sama tapi ada sepersekian persen perbedaan yang bisa mempengaruhi hasil di lapangan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pbsi