Guru, Gaji Kecil dan Potongan Tapera, Pahlawan Makin Tanpa Tanda Jasa

Guru, Gaji Kecil dan Potongan Tapera, Pahlawan Makin Tanpa Tanda Jasa

Ilustrasi Tapera-inforadar.id-

INFORADAR.ID - Ketika bicara tentang guru, kita sering mendengar ungkapan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.” Ungkapan yang diulang-ulang hingga terasa klise ini, entah sadar atau tidak, sering digunakan untuk menutupi kenyataan pahit: betapa kecilnya gaji guru dan nanti akan dipotong Tapera pula.

Ironisnya, gaji yang sudah kecil itu harus lagi dipotong dengan adanya program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Ah, sebuah kebijakan yang begitu bijak dan peduli terhadap kesejahteraan guru, bukan?

Mari kita lihat angka-angka terlebih dahulu. Di beberapa daerah, gaji guru honorer hanya berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan. Ya, angka ini bukanlah salah ketik.

Di era di mana harga secangkir kopi di kedai kopi kekinian bisa mencapai Rp 50.000, gaji seorang guru honorer seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Guru PNS mungkin sedikit lebih baik, dengan gaji pokok yang berada di kisaran Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000, tergantung pada masa kerja dan golongan. Tetapi, apakah cukup untuk menutupi biaya hidup yang terus melonjak?

BACA JUGA:Luxembourg Berpesta, Indonesia Tertinggal: Potret Ironi Gaji Guru di Era Modern

Kini, mari kita bahas tentang Tapera. Program yang digadang-gadang akan membantu masyarakat memiliki rumah ini sebenarnya cukup mulia. Namun, bagi guru dengan gaji yang sudah minim, kebijakan ini justru menambah beban.

Setiap bulan, guru dipotong 3% dari gaji mereka untuk Tapera. Jadi, bayangkan seorang guru honorer dengan gaji Rp 1.000.000 per bulan.

Setelah dipotong Tapera, sisa gaji yang dibawa pulang adalah Rp 970.000. Benar-benar jumlah yang fantastis untuk menghidupi diri sendiri, apalagi keluarga.

Dhita, salah seorang guru PNS di salah satu sekolah menengah pertama di Pandeglang, merasakan pusing yang sama oleh rencana pemberlakuan Tapera ini.

Dirinya menyebut, walaupun seorang PNS tetap saja penghasilan yang diterimanya belumlah cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Apa lagi punya cicilan, per bulan udah dipotong bank. Selama ini cuma ngandelin tunjangan." ujarnya bongkar rahasia.

"Kalo dipotong lagi sama Tapera, duh bingung deh mau bagaimana. Soalnya sekarang aja masih kurang. Semua serba mahal sekarang." keluhnya pada INFORADAR.ID Sabtu, 8 Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: