Mengenal Pakaian Adat Banten dan Berbagai Keunikannya: Ternyata Begini

Mengenal Pakaian Adat Banten dan Berbagai Keunikannya: Ternyata Begini

Mengenal Pakaian Adat Banten dan Berbagai [email protected]

2. Pakaian Adat Pansi

Pakaian Pansi dipakai oleh masyarakat Banten dalam kehidupan sehari-hari. Kemeja ini dipadukan dengan celana komprang. Selain itu, pakaian ini juga sering dikenakan pada saat latihan adat Silat atau Debus yang sering diadakan oleh warga Banten. Panshi adalah singkatan dari "Numpang Ka Sisi" dan merupakan pakaian yang dililitkan pada badan seperti sarung untuk menutupi badan. 

3. Pakaian Adat Baduy

Suku Baduy dianggap sebagai suku asli masyarakat Banten. Suku ini sangat memegang teguh hukum adat dan terisolasi dari masyarakat luar serta kemajuan teknologi yang semakin pesat.

"Pakaian tradisional yang dikenakan oleh Suku Baduy juga merupakan bagian bagian tak terpisahkan dari identitas mereka." Tulisnya, dikutip dari akun [email protected] Jumat, 7 Juni 2024.

Namun ditinjau dari penerimaan masyarakat luar, masyarakat Baduy terbagi menjadi dua golongan, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Baduy Dalam tidak mempunyai keinginan untuk berinteraksi dengan dunia luar, namun Baduy Luar tetap ingin berinteraksi dengan batasan tertentu.

Ada juga perbedaan mencolok antara kedua jenis Baduy dalam hal pakaian tradisionalnya.

-Pakaian Adat Masyarakat Baduy

Masyarakat Baduy biasanya memakai pakaian berwarna putih polos yang disebut jamang sangsan. Nama ini sesuai dengan cara pakaian tersebut dikenakan, baik disangsangkan atau digantung di badan.

Baju ini hanya memiliki lubang di bagian lengan. Kemeja ini juga tidak memiliki kancing atau saku dan hanya dijahit dengan tangan.

Orang Baduy dalam sebagai bawahannya memakai sarung berwarna hitam atau biru tua yang melingkari pinggangnya.

Penggunaan warna putih pada pakaian adat berarti tetap sakral dan tidak terpengaruh budaya luar yang cenderung merusak moral.

-Pakaian Adat Baduy Luar 

Masyarakat Baduy Luar umumnya memakai pakaian adat berwarna hitam. Oleh karena itu baju ini diberi nama Baju Kampret (Baju Kelalawar). Desain pakaian tradisional lebih dinamis dan dilengkapi kancing serta saku yang disematkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: