Penerimaan Pendapatan Cukai dan Neraca Perdagangan Banten Memburuk

Penerimaan Pendapatan Cukai dan Neraca Perdagangan Banten Memburuk

ilustrasi penerimaan bea cukai--Sumber & Design Freepik

INFORADAR.ID - Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai mencatatkan pertumbuhan negatif pada penerimaan bea dan Cukai serta neraca perdagangan di Provinsi Banten per 31 Januari 2024.

Rahmat Subagio, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi Banten, mengatakan bahwa penerimaan bea dan cukai pada periode ini sebesar Rp 1,04 triliun.

Penerimaan sebesar Rp 1,04 triliun atau 7,08% dari target APBN 2024 sebesar Rp 14,71 triliun. Jumlah ini lebih rendah sekitar 1,07% (y-o-y) dari tahun sebelumnya.

“Kinerja pendapatan kepabeanan dan cukai ini tumbuh negatif di awal tahun 2024 ini,” kata Rahmat Subagjo dalam siaran pers yang disampaikan secara daring melalui Microsoft Teams Meeting pada hari Rabu, 28 Februari 2024,  Dikutip RADARBANTEN.CO.ID 

Rahmat menjelaskan bahwa penurunan penerimaan kepabeanan dan cukai disebabkan oleh adanya penerimaan yang tidak berulang (non-recurring) di bulan Januari 2023. Penerimaan kepabeanan dan cukai ini terdiri dari bea masuk, cukai, dan bea keluar.

BACA JUGA:PT Indo Raya Tenaga Dapat Penghargaan dari Pemprov Banten

Bea masuk mwncapai Rp 850, 34 miliar, mengalami penurunan sebesar 4,57%, terutama disebabkan oleh kinerja impor dalam negeri, khususnya barang konsumsi dan bahan baku atau penolong untuk industri gula mentah.

“Cukai mencapai Rp191,24 miliar, naik 18,50%, dipengaruhi oleh pertumbuhan industri rokok elektrik, peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan B yang disertai kenaikan tarif cukai MMEA 20% atau rata-rata tertimbang,” tambahnya

Sementara itu, bea keluar mengalami penurunan sebesar 98,49% menjadi Rp 0,006 miliar yang dipengaruhi oleh fluktuasi produksi dan harga komoditas kelapa sawit dan turunannya. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi volume produksi dan harga komoditas kelapa sawit dan turunan olahannya.

Rahmat juga memberikan informasi mengenai kinerja neraca perdagangan aktual Wilayah Banten hingga Januari 2024. Menurutnya, neraca perdagangan Januari 2024 mengalami penurunan sebesar USD 2,32 miliar atau 2% dibandingkan dengan Desember 2023 (USD 2,27 miliar).

Penurunan neraca perdagangan pada Januari 2024 disebabkan oleh penurunan impor komoditi peranti lunak dan produk digital, besi pig dan batangan besi serta produk baja bukan paduan, dan penurunan ekspor produk logam mulia. Ekspor, di sisi lain, menurun pada logam mulia dan logam yang dpalut logam mulia, batu bara, dan telepon.

“Jika dibandingkan dengan Januari 2023, neraca perdagangan Januari 2024 menurun 28%,” katanya

Penurunan neraca perdagangan Januari 2024 dibandingkan dengan Januari 2023 (year-on-year) disebabkan oleh penurunan ekspor pada sektor nonmigas dan migas, yang didominasi oleh komoditas seperti perhiasan yang terbuat dari alkimia emas dan perak, komoditas, telepon, dan peralatan jaringan digital.

“Pada Januari 2024, ekspor tercatat USD 0,77 miliar (menurun 36%) dan impor tercatat USD 3,09 miliar (meningkat 3%) dibandingkan pada bulan Januari 2023,” paparnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: