Mengenal Hiper Independence, Terlalu Mandiri yang Bisa Membawa Dampak Negatif

INFORADAR.ID - Dalam era modern yang semakin canggih dan kompleks, konsep kemandirian telah mengalami perubahan menjadi apa yang disebut sebagai hiper independence. 

Hiper independence adalah pandangan dan tindakan manusia yang ingin mencapai kebebasan mutlak, tanpa batas, dan terkadang tanpa pertimbangan terhadap dampak sosial, lingkungan, atau kesejahteraan bersama.

Pada awalnya, hiper independence bisa terjadi karena keinginan untuk mencapai hal yang luar biasa dalam mengejar impian dan tujuan pribadi.

Orang yang meiliki konsep ini cenderung mencari cara untuk tidak bergantung pada orang lain dan mengandalkan teknologi dan sumber daya pribadi.

Namun, pada kenyataannya, hiper independence juga dapat membawa dampak negatif yang signifikan.

Salah satu risiko dari hiper independence adalah isolasi sosial. 

Saat seseorang terlalu fokus pada dirinya sendiri dan menghindari interaksi dengan orang lain, hubungan sosial dapat terkikis dan kehilangan makna. 

Kehilangan rasa solidaritas dan kerjasama dalam masyarakat dapat mengakibatkan ketidakstabilan sosial dan pertumbuhan individual yang tidak seimbang.

Selain itu, hiper independence juga dapat memiliki dampak pada kesehatan mental. 

Tekanan untuk terus menerus menjadi mandiri tanpa adanya dukungan atau bantuan bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. 

Merasa terlalu malu untuk meminta bantuan atau merasa bahwa merasa butuh bantuan adalah tanda kelemahan juga dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan mental.

Dalam menghadapi fenomena hiper independence, penting bagi kita semua untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara kemandirian dan ketergantungan. 

Kemandirian yang sehat seharusnya didukung oleh kesadaran akan tanggung jawab sosial, lingkungan, dan kesejahteraan bersama. 

Mendorong kerjasama, empati, dan dukungan antarindividu adalah langkah penting untuk mengatasi dampak negatif dari hiper independence.(*)

Sumber: