WWF Indonesia Angkat Bicara Terkait Kematian Anak Harimau Alshad Ahmad
WWF Indonesia menolak pemeliharaan satwa liar--Twitter @WWF_ID
INFORADAR.ID - Yayasan WWF Indonesia angkat bicara mengenai kematian seekor harimau Bengal milik Alshad Ahmad. Hal ini pun ramai diperbincangkan.
WWF Indonesia menyampaikan pandangannya melalui Twitter, cuitan WWF Indonesia menyatakan bahwa satwa liar bukanlah hewan peliharaan.
"Menanggapi berita kematian Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) yang dipelihara oleh seorang influencer di Indonesia," tulis WWF Indonesia melalui Twitter @WWF_ID.
"WWF-Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa satwa liar adalah bukan satwa peliharaan. Satwa liar memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertahankan kelangsungan hidup bumi kita," lanjut WWF Indonesia.
"Tentunya masih ingat kasus COVID-19? Kasus ini dipercaya ditularkan dari satwa kelelawar. Ini juga dapat terjadi jika kita memelihara satwa liar yang dapat menularkan virus atau bakteri yang terdapat di satwa tersebut," tambah WWF Indonesia dalam tweetnya.
WWF Indonesia dengan tegas mengatakan memelihara satwa liar sama dengan merusak keseimbangan ekosistem alam.
"Satwa liar memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Artinya, mengambil satwa liar dari habitatnya berarti mengurangi populasi satwa liar di alam, yang bisa berdampak negatif pada rantai makanan dan ekosistem secara keseluruhan," lanjut WWF Indonesia.
Lebih lanjut WWF Indonesia mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memerangi perdagangan satwa liar yang dilindungi dan mendorong masyarakat untuk melindungi satwa liar.
"Jangan beli. Jangan konsumsi, dan laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan satwa liar dilindungi di sekitar kita," jelas WWF Indonesia.
"Jangan lupa bahwa memperingati Hari Harimau Sedunia pada tanggal 29 Juli. Saatnya gunakan momen ini untuk melindungi harimau dan satwa-satwa liar," tutup WWF Indonesia.
Alshad Ahmad membagikan berita duka tentang kematian anak harimau bernama Cenora di Instagramnya pada tanggal 24 Juli 2023.
Hingga kini Alshad Ahmad masih menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab kematian anak harimaunya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: twitter @wwf_id