Asal Usul Pandeglang, Ada Persaingan Cinta Segitiga

INFORADAR.ID - Pandeglang sebuah daerah yang terletak di pesisir pantai Pulau Jawa.

Pandeglang masuk ke dalam Provinsi Banten yang merupakan hasil dari pemekaran Provinsi Jawa Barat tahun 2000.

Seperti daerah lainnya, Pandeglang juga memiliki cerita rakyat mengenai asal usul ditemukan wilayah Pandeglang.

Dikutip dari youtube Dongeng Kita yang berjudul 'ASAL USUL KOTA PANDEGLANG ~ Cerita Rakyat Banten | Dongeng Kita' yang diunggah pada 13 Oktober 2020. Inilah asal usul Kota Pandeglang.

Pada zaman dahulu kala ada seorang gadis cantik rupawan bernama Putri Arum, karena wajahnya yang cantik jelita dan sifatnya yang mulia banyak pria yang ingin meminangnya.

Suatu hari datanglah dua pangeran yang bernama Pangeran Sae Bagus Lana dan Pangeran Cunihin. Keduanya merupakan teman satu perguruan. Hanya saja keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang.

Pangeran Sae Bagus Lana bersifat baik sedangkan pangeran Cunihin bersifat buruk. Karena itulah Putri Arum memilih Pangeran Sae Bagus Lana sebagai calon suaminya.

Karena sifatnya yang buruk, Pangeran Cunihin iri dengki hingga memberikan Pangeran Sae Bagus Lana sebuah ramuan yang membuat Pangeran Sae Bagus Lana berubah menjadi seorang kakek-kakek.

Pangeran Sae Bagus Lana kemudian mendatangi sang guru dan menceritakan perbuatan Pangeran Cunihin kepada dirinya.

"Bagus Lana buatlah gelang besar yang bisa melewati manusia, Jika Cunihin bisa melewatinya maka kamu bisa kembali seperti semula dan Cunihin akan kehilangan semua kesaktiannya," ujar sang guru.

Pangeran Sae Bagus menuruti perintah sang guru dan mendatangi sebuah kampung untuk membuat cicin besar, warga kampung menyebutnya dirinya dengan sebutan Ki Pande Gelang.

Sementara itu Putri Arum yang tidak ingin menikah dengan Pangeran Cunihin berlari ke hutan dan bertemu dengan Pangeran Sae Bagus Lana.

"Maaf nama kakek ini siapa?" Tanya Putri Arum

Pangeran Sae Bagus Lana menjawab "nama saya Ki Pande. Kampung saya tidak jauh dari hutan ini, saya melihat tuan putri sendirian".

Sumber: youtube dongeng kita