Kisah Euis Mahasiswa Untirta yang Cantik Multitalent dan Hidup Mandiri

INFORADAR.ID - Euis Dahlia, yang kerap dipanggil Euis merupakan salah satu mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Saat ini dia baru menyelesaikan semester lima dan akan melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).

Gadis asal Desa Pabuaran, Kacamata Pabuaran, Kabupaten Serang ini merupakan anak muda yang multitalent. Ia pernah terpilih sebagai Duta Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan Menjadi Duta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Untirta. Wow sangat menakjubkan bukan? 

Selain aktif di kampus, anak kedua dari tiga bersaudara ini juga memiliki online shop. Kemudian juga melatih PMR di salah satu SMA di Pabuaran, tergabung dalam sanggar tari di kampungnya dan kerap diundang untuk mengisi acara seperti pernikahan, menjadi asisten MC serta mahir make-up sehingga sering menerima jasa make-up.

Dibalik prestasi dan aktivitasnya yang padat, Euis ternyata merupakan yatim piatu. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia sejak lama. Kakak pertamanya sudah berumah tangga, tinggalah Euis bersama sang adik yang baru lulus SMA.

Euis dan adiknya saling melengkapi untuk mencukupi kebutuhan mereka. Namun, karena sekarang adiknya sedang tidak bekerja maka hanya Euis yang membiayai kebutuhan rumah, terkadang kakak pertamanya juga masih ikut membantu meskipun belum bisa mencukupi. Karena kakak pertamanya juga sudah mempunyai tanggungan dan sudah memiliki 2 anak.

Di tengah kondisinya, Euis mengaku terkadang mengeluh layaknya manusia lainnya. Namun dia yakin dibalik ini semua pasti ada maksud tertentu dan akan ada kebahagiaan yang akan dia rasakan.

"Kalau ngeluh pasti ada, manusiawi aku juga ada rasa capeknya, cuma dibalik ujian pasti ada maksud tertentu. Jadi aku yakin setelah kesusahan pasti akan ada kebahagiaan, ya walaupun mungkin bukan sekarang kebahagiaan yang aku rasain, semoga saja bisa dikehidupanku nantinya" Ujar Euis.

Bagaimana menarik bukan kisah Euis Dahlia ini? Kisah Euis bisa menjadi salah satu motivasi bahwa kita harus tetap menjadi seorang yang aktif dan semangat dalam menjalani hidup meskipun kedua orang tua telah meninggalkan kita untuk selamanya. Mengeluh itu sebuah bagian dari sifat manusia, namun jangan sampai kita terlalu larut dalam keluh kesah kehidupan. (Nia Gen RB)

 

Sumber: