Dengan Tetap Waspada, APBN 2023 Fokus pada Lima Agenda Utama

Dengan Tetap Waspada, APBN 2023 Fokus pada Lima Agenda Utama

Grafis: Laman FB Setkab RI--

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Dengan tetap waspada dan hati-hati, arsitektur APBN 2023 diharapkan mampu meredam keraguan, membangkitkan optimisme, dan mendukung pencapaian target pembangunan. Untuk itu APBN 2023 difokuskan pada lima agenda utama. 

Selain itu, arsitektur fiskal tahun 2023 juga dirancang untuk memperkokoh fondasi perekonomian dalam menghadapi tantangan saat ini maupun di masa yang akan datang. Maka kebijakan fiskal tahun 2023 diarahkan untuk mendukung “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Kedua hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022 siang. 


Grafis: Laman FB Setkab RI--

Dikutip inforadar.id dari Laman Setkab RI, menurut Presiden, desain APBN 2023 harus senantiasa ”Waspada, Antisipatif, dan Responsif”  terhadap berbagai kemungkinan skenario yang bergerak sangat dinamis dan berpotensi menimbulkan gejolak. Desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan harus fleksibel, menyediakan ruang fiskal yang memadai agar mempunyai daya redam yang efektif untuk mengantisipasi ketidakpastian. APBN 2023 adalah APBN yang suportif dan terukur dalam menghadapi berbagai kemungkinan-kemungkinan.

Arsitektur fiskal tahun 2023 juga dirancang untuk memperkokoh fondasi perekonomian dalam menghadapi tantangan saat ini maupun di masa yang akan datang, maka kebijakan fiskal pada tahun 2023 diarahkan untuk mendukung “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.


Grafis: Laman FB Setkab RI--

Lanjut Presiden, strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut. Pertama, APBN 2023 difokuskan pada lima agenda utama, yaitu (1) penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial; (2) akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta teknologi informasi dan komunikasi; (3) pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi; (4) pelaksanaan revitalisasi industri, dengan mendorong hilirisasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berbasis pada ekspor, dan (5) mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau.

Kedua, tahun 2023 merupakan momentum untuk melaksanakan konsolidasi fiskal yang berkualitas agar pengelolaan fiskal tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan kontra siklus dengan upaya pengendalian risiko pembiayaan.

 

Editor; M Widodo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: