Di Subang, 12 Jam Tersesat di Dunia Lain
Ilustrasi dunia lain--
Tidak jauh dari persimpangan, Ivan melihat gapura mirip gerbang tempat rekreasi di depannya. Tanpa pikir panjang, Ivan melewatinya.
Beberapa ratus meter melalui gapura, Ivan mendengar suara motor di belakangnya. Ivan sedikit lega.
Ivan mengendurkan gas motor. Maksudnya, agar pengendara di belakangnya bisa mendahului. Biar Ivan bisa mengikutinya. Biar perjalanannya terbantu oleh lampu motor pengendara lain.
Pengendara motor di belakang Ivan menyalip. Seorang bapak-bapak mengenakan peci putih. Badannya agak gemuk. Dia memakai sarung seperti habis salat. Motor yang dia kendarai jenis matik.
Ivan mengikutinya. Namun, bapak-bapak itu menjauh. Ivan menarik gas motornya. Aneh, Ivan tidak bisa mengejarnya. Tidak bisa mendekati bapak-bapak itu.
Ketika melewati jalan yang sedikit menikung, Ivan tidak lagi melihat pengendara motor matik itu. Seperti menghilang.
Semestinya Ivan masih bisa melihat. Meskipun jaraknya jauh, dia bisa melihatnya dari sorot lampu motor matik tersebut. Karena, jalannya lurus setelah menikung sedikit.
Di sepanjang jalan juga tidak ada persimpangan. Tidak ada jalan gang atau jalan kampung di kanan dan kiri jalan. Yang ada hanya hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: