Disway Award

Kualitas Udara Banten Memburuk, DLHK Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

Kualitas Udara Banten Memburuk, DLHK Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

Kualitas udara buruk di Banten -Janusz Walczak-Unsplash.com

INFORADAR.ID - Kualitas udara Banten belakangan ini menjadi perhatian serius karena indeks pencemarannya menunjukkan tren yang kian memburuk.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan dampak kesehatan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, hingga penderita penyakit pernapasan.

Pemerintah daerah melalui DLHK menegaskan bahwa kualitas udara Banten perlu diwaspadai agar risiko kesehatan tidak semakin meluas.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam menjalani aktivitas harian.

DLHK menekankan bahwa menjaga kesehatan secara kolektif sangat penting untuk mengurangi risiko buruk akibat menurunnya kualitas udara Banten.

BACA JUGA:Keren! Rangga dan Cinta Siap Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2025

BACA JUGA:Dewa United vs Persija di Banten International Stadium Digelar Tanpa Kehadiran Penonton

Salah satu caranya adalah dengan membatasi kegiatan di luar ruangan, terutama saat polusi berada di level tinggi.

Pemantauan Kualitas Udara Banten dan Arahan DLHK

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLHK Banten, Ruli Riatno, menjelaskan bahwa masyarakat dapat memantau kondisi udara menggunakan aplikasi resmi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bernama ISPUnet KLH.

Aplikasi ini menyajikan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dihitung berdasarkan tujuh parameter, meliputi PM10, PM2.5, NO2, SO2, CO, O3, dan HC.

Merujuk pada Permen LHK No. 14 Tahun 2020, angka ISPU 0-50 dikategorikan baik, 51-100 masuk kategori sedang, dan 101-200 tergolong tidak sehat karena bisa memengaruhi manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Namun demikian, hasil pemantauan hanya berlaku pada radius sekitar satu kilometer dari titik alat pengukur.

Ruli menambahkan, masyarakat sebaiknya tetap mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

BACA JUGA:Wagub Banten Batasi Pejabat Eksternal Maksimal 5 Orang, Gubernur Banten yang Tentukan Pelantikan

BACA JUGA:‎The Sea Beast Masuk Nominasi Oscar Animasi Terbaik

Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam mengurangi emisi karbon, misalnya dengan mengutamakan transportasi umum serta membatasi penggunaan kendaraan pribadi untuk keperluan yang benar-benar mendesak.

“Semua pihak perlu ikut terlibat dalam mengurangi polusi. Partisipasi masyarakat sangat penting agar kualitas udara tidak semakin memburuk,” tegas Ruli.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: