Fenomena Job Fair yang Mengecewakan: Sekadar Kewajiban, Bukan Perekrutan Nyata
Panduan lengkap pendaftaran Job Fair Kota Serang 2025-Moch Madani Prasetia -
Pencari kerja pun kerap pulang tanpa hasil, meskipun telah menyerahkan CV dan berusaha menjalin komunikasi.
3. Lulusan Baru Jadi Pesta yang Paling Dirugikan
Freshgraduate yang datang dengan semangat dan ekspektasi tinggi sering merasa kecewa.
Mereka berharap bisa mendapatkan kesempatan kerja langsung, namun malah tidak mendapat tanggapan yang sama sekali.
Situasi ini menyebabkan frustrasi, bahkan membuat kepercayaan terhadap efektivitas bursa kerja semakin menurun.
BACA JUGA: Waspada! Tahu Ciri-Ciri Makanan Mengandung Minyak Babi, Sering Ditemukan?
BACA JUGA: Fenomena Hipogami: Ketika Perempuan Tak Lagi Terpaku pada Status Pasangan yang Lebih Tinggi
4. Minimnya Transparansi dalam Proses Seleksi
Tak sedikit perusahaan yang memberikan informasi sangat tanpa kejelasan posisi yang dibuka.
Ada juga yang hanya mengarahkan pelamar ke situs web internal, tanpa ada sistem tindak lanjut yang jelas. Akibatnya, proses rekrutmen terasa tertutup dan tidak adil bagi pencari kerja.
5. Urgensi Evaluasi dan Reformasi Pelaksanaan Job Fair
Fenomena ini menunjukkan perlunya perbaikan besar dalam pelaksanaan job fair.
Pemerintah dan penyelenggara perlu memastikan bahwa setiap perusahaan yang terlibat memang berniat merekrut karyawan.
Tanpa evaluasi yang serius, job fair hanya akan menjadi kegiatan seremonial yang tidak menyelesaikan permasalahan penurunan.
Job fair seharusnya menjadi ruang terbuka untuk mempertemukan kebutuhan industri dengan potensi tenaga kerja. Namun ketika pelaksanaannya hanya bersifat formalitas, manfaat yang ditawarkan pun menjadi semu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
