Lonjakan Pengangguran Lulusan Sarjana di Indonesia: Kenapa Cari Kerja Semakin Sulit?
ilustrasi sarjana-Pixabay.com-Mohamed_hassan
Perusahaan lebih memilih karyawan berpengalaman atau membuka sedikit posisi.
Persaingan dari tenaga kerja lain yang lebih fleksibel dan mau bekerja di berbagai bidang, termasuk non-sarjana.
Dampak Negatif pada Lulusan Sarjana
Banyak lulusan terpaksa menerima pekerjaan di luar keahliannya, bahkan pekerjaan kasar atau tidak tetap.
Kondisi ini merugikan karier dan menurunkan nilai investasi waktu serta biaya pendidikan mereka.
Selain itu, sebagian lulusan mencoba membuka usaha sendiri meski dengan modal terbatas dan minim pengalaman.
Keterbatasan dalam keterampilan kewirausahaan menjadi tantangan utama dalam mempertahankan bisnis.
BACA JUGA: Fenomena 'Revenge Quitting': Ketika Gen Z Memilih Mengundurkan Diri sebagai Bentuk Protes
BACA JUGA: Katat Prestasi Gemilang! Album Baru i-dle 'We Are' Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sepekan
Upaya Mengurangi Pengangguran Lulusan Sarjana
Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.
1. Pemerintah harus memperluas peluang kerja, meningkatkan pelatihan keterampilan, dan memperbaiki sistem penempatan tenaga kerja.
2. Perguruan tinggi harus menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri dan meningkatkan praktik pelatihan.
3. Sektor swasta bisa membuka peluang magang dan pelatihan bagi lulusan baru supaya lebih siap masuk ke dunia kerja.
Pengangguran lulusan sarjana merupakan tantangan besar yang mencerminkan ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
