Menelusuri Makna di Balik Gaya Timeless vs Classy, Lebih dari Sekadar Gaya Lho
gaya classy-Pinterest/rose-
Artinya, saat kita mengatakan ingin tampil timeless, kita sedang merujuk pada standar estetika dari era dan budaya tertentu biasanya yang diasosiasikan dengan keanggunan ala Barat.
Membedah Makna: “Timeless” Bukan “Classic”
Pandangan ini juga sejalan dengan tulisan Chris Carosa, yang membedakan antara dua istilah yang sering disamakan: classic dan timeless.
Menurut Carosa, gaya classic adalah sesuatu yang terus dikenali dan dihargai dalam berbagai masa, seperti gaun hitam sederhana atau setelan jas biru tua.
Gaya ini punya bentuk dan kesan yang konsisten. Sementara itu, timeless sering dianggap sebagai gaya yang melampaui perubahan zaman, padahal persepsi terhadap "zaman" itu sendiri dibentuk oleh konstruksi budaya dan sejarah yang tidak selalu netral.
Dengan kata lain, busana yang kita anggap timeless kemungkinan besar hanya classic dalam kacamata budaya dominan, yakni nilai-nilai yang diasosiasikan dengan Eropa dan Amerika.
Tanpa disadari, pilihan gaya ini bisa mencerminkan keterikatan pada norma-norma yang telah diciptakan dan diwariskan oleh kelompok tertentu.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Gaming Terbaik 2025: Cocok Buat Kamu yang Suka Main Game
BACA JUGA:PT KAI Investasi 54 Lokomotif untuk Perkuat Logistik Energi Nasional
Lebih dari Tren, Ini Soal Makna dan Identitas
Meski demikian, daya tarik timeless dan classy tidak bisa disangkal. Gaya ini dianggap anggun, sederhana, dan tak tergoyahkan oleh musim atau hype.
Tampil classy sering dikaitkan dengan ketenangan, rasa percaya diri, dan kematangan dalam menyikapi hidup.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan visual, gaya timeless memberikan semacam kenyamana.
Sebuah pengingat bahwa kita bisa tetap teguh pada pilihan dan nilai, alih-alih larut dalam tren.
Pakaian Sebagai Pernyataan Budaya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
