Apakah kamu pernah mendengar istilah 'kabut otak'? Istilah ini sering kali dihubungkan dengan Covid-19, namun kabut otak juga dapat disebabkan oleh flu dan infeksi lainnya.
Kabut otak menggambarkan keadaan sulit berkonsentrasi, mengingat, dan berpikir.
Saat tubuh terinfeksi virus penyebab flu, protein inflamasi diproduksi sebagai bagian dari respons sistem imun tubuh terhadap virus tersebut, dan protein ini berdampak pada fungsi kognitif.
2. Labirintitis
Penyakit seperti pilek, flu, atau infeksi virus dapat memicu labirintitis. Labirintitis adalah infeksi pada bagian telinga dalam.
BACA JUGA:Google Luncurkan Fitur Baru, Bisa Deteksi Aplikasi Pemboros Baterai
BACA JUGA:5 Kebiasaan Finansial yang Bikin Sulit Kaya dan Solusinya
Gejalanya termasuk nyeri, tekanan, penglihatan kabur, masalah pendengaran, serta pusing.
3. Neuritis Vestibular
Neuritis vestibular adalah gangguan pada telinga dalam yang dapat menyebabkan pusing, mual, dan kesulitan berkonsentrasi.
Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan tinnitus dan gangguan pendengaran sementara.
Bukan hanya flu yang dapat menyebabkan neuritis vestibular, virus penyebab herpes zoster dan cacar air juga dapat mengakibatkan kondisi ini.
4. Defisit Kognitif
Segera tangani flu untuk mencegah dampaknya pada otak yang bisa berakibat serius. Menurut informasi dari Neuro Health, flu bisa menyebabkan defisit kognitif.
Defisit kognitif ini mencakup kesulitan dalam membentuk memori spasial atau masalah dalam memproses informasi mengenai lokasi dan lingkungan sekitar.
Selain itu, ada laporan bahwa influenza dapat menyebabkan gangguan jangka panjang pada sistem saraf pusat.