Penuturannya tersebut sebenarnya ingin menunjukkan dampak dari penghapusan nomenklatur “Ahli Gizi”.
Salah satu dampak yang mungkin timbul adalah membuka kesempatan bagi individu yang tidak memiliki kompetensi di bidang gizi untuk masuk ke dalam profesi ini.
Cucun menegaskan bahwa jika ada perubahan kebijakan, sebaiknya tidak lagi menyertakan istilah Ahli Gizi.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan merespons dan memperjuangkan hal tersebut karena, menurutnya, apabila perubahan itu dilakukan, profesi Ahli Gizi justru berisiko terancam oleh profesi lain.
Meskipun begitu, Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan bahwa usulan untuk merubah istilah dari Ahli Gizi menjadi quality control atau pengawas makanan bergizi yang muncul hanyalah sebatas rencana.