Menurut Zaleski, melalui kegiatan Arena Gembira, para santri dapat menunjukkan kreativitas, mengembangkan imajinasi, belajar berkontribusi dan berkomitmen dalam sebuah tim.
Ia juga menuturkan bahwa tema yang diusung tahun ini adalah "Empowered Youth, Unstoppable Effort.” Tema tersebut dipilih karena menggambarkan semangat pemuda yang tak terbendung dan pantang menyerah.
“tema ini dipilih karena menggambarkan semangat pemuda yang tak pernah terbendung, bukan semangat yang mudah goyah," tuturnya.
BACA JUGA:Jumlah Dapur MBG di Pandeglang Meningkat, Puluhan Ribu Siswa Terima Manfaat
Persiapan acara ini dilakukan jauh-jauh hari sejak liburan semester. Para panitia menyusun proposal, mengatur teknis acara, hingga latihan kurang lebih selama tiga bulan.
Berbagai penampilan disuguhkan dengan meriah, mulai dari Gema Nada (salawat pembuka), hadroh, folk song, drama musikal, hingga puisi kolosal yang menggugah emosi penonton.
“Kami berharap dengan adanya dukungan dari Radar Banten sebagai media partner, acara ini bisa dikenal lebih luas,” tambahnya dengan penuh harap.
BACA JUGA:KIP Seleksi Mandiri PTS Masih Dibuka, Cek Syaratnya
BACA JUGA:Jadi Lulusan Terbaik Untirta, Ahmad Baedowi Buktikan Aktif Organisasi Tak Jadi Penghalang
Menurut Muhammad Ravi Chandra, salah satu santri Pondok Pesantren Modern Al Izzah, Arena Gembira menjadi momen penuh kenangan dan solidaritas.
“Saya merasa sangat antusias karena bisa bersosialisasi dengan orang tua santri dan mengembangkan bakat agar lebih betah di pondok,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa hal paling berkesan dari acara ini adalah kebersamaan dan kekompakan yang terjalin antar santri. Terlebih bagi para santri kelas 12 yang akan segera meninggalkan pondok, Arena Gembira menjadi kenangan manis sebelum melangkah ke masa depan.
BACA JUGA:Peserta Lolos SNPMB 2026 Tidak Boleh Ikut Tes SNBT
BACA JUGA:6 Cara Peluang Lolos Beasiswa Makin Besar
“Pesan saya untuk teman-teman santri, sukses selalu, banggakan orang tua dan jangan lupa tetap menjaga hubungan dengan Tuhan,” tutup Ravi.