INFORADAR.ID - Kalau berbicara tentang Gen Z, biasanya langsung terbayang generasi yang serba cepat, kreatif, dan dekat dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur sudah mengecek notifikasi, kuliah atau bekerja sambil mendengarkan musik, hingga nongkrong di kafe yang estetik untuk membuat konten media sosial. Hidup terasa dinamis, namun di balik itu semua ada satu tren yang cukup melekat, yaitu hustle culture.
Secara sederhana, hustle culture adalah budaya kerja keras tanpa henti demi mencapai kesuksesan. Bagi sebagian orang, gaya hidup ini dianggap positif karena mencerminkan semangat dan ambisi. Namun bagi Gen Z, hustle culture sering kali menjadi pedang bermata dua.
Ada dorongan untuk selalu sibuk dan merasa harus produktif setiap saat. Jika teman sebaya mampu kuliah, berorganisasi, membuka usaha sampingan dan tetap aktif di media sosial, muncul perasaan tidak ingin tertinggal. Pada titik inilah banyak Gen Z mulai merasa tertekan.
BACA JUGA:Slow Living Style ala Gen Z Anti Burnout, Terapkan Langkah Ini
BACA JUGA:Tumbler Botol Minum Ramah Lingkungan untuk Gaya Hidup
Tidak bisa dipungkiri, Gen Z adalah generasi yang penuh ide segar. Banyak inovasi lahir dari mereka, mulai dari bisnis daring, konten kreatif, hingga kampanye sosial yang viral. Akan tetapi, semangat besar itu sering kali membuat mereka lupa pada batas diri.
Rasa cemas dan overthinking menjadi hal yang lumrah. Ada yang khawatir belum cukup produktif, ada yang takut gagal, bahkan ada yang merasa minder karena orang lain terlihat lebih sukses di usia yang sama. Dari luar terlihat sibuk dan keren, tetapi di dalamnya justru menyimpan rasa lelah.
Peran media sosial sangat besar dalam membentuk pola pikir ini. Di linimasa, kita sering melihat unggahan pencapaian orang lain, ada yang lulus cepat, berhasil berbisnis sejak muda, atau bisa berlibur ke luar negeri berkat menjadi konten kreator.
BACA JUGA:Tips dan Trick Makeup Tetap Flawless di Bawah Terik Matahari, Ini Rahasianya
BACA JUGA:Miniatur AI Jadi Tren Viral, Ubah Foto Biasa Jadi Mirip Action Figure
Masalahnya, media sosial cenderung memperlihatkan sisi paling positif dari kehidupan seseorang. Jarang ada yang menunjukkan proses panjang atau kegagalannya. Akibatnya, perbandingan diri dengan orang lain terasa tidak ada habisnya.
Hustle tentu penting untuk mendorong kita terus berkembang, tetapi jangan sampai membuat tubuh dan pikiran kelelahan. Beristirahat tidak sama dengan bermalas-malasan, melainkan cara menjaga keseimbangan agar energi tetap terpelihara.
Beberapa cara sederhana yang bisa dicoba untuk keluar dari tekanan hustle culture antara lain:
BACA JUGA:5 Cara Menyimpan Buah di Kamar Kos Tanpa Kulkas, Buat Buah Tetap Segar!
BACA JUGA:Cara Ampuh Menghilangkan Kantung Mata, Ikuti Langkah-Langkah Ini!