INFORADAR.ID - Strava gaet anak muda Indonesia dengan menghadirkan pendekatan yang lebih dekat dan mudah dipahami.
Di tengah maraknya gaya hidup aktif seperti lari dan bersepeda, generasi muda Tanah Air semakin menunjukkan minat tinggi terhadap olahraga.
Melihat hal ini, Strava sebagai platform kebugaran berbasis komunitas melihat peluang besar di pasar Indonesia.
Mereka pun mengambil langkah strategis melalui peluncuran antarmuka berbahasa Indonesia untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan.
Upaya ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan pengguna lokal dengan teknologi global yang ditawarkan Strava.
BACA JUGA:Cara Tingkatkan Energi Meski Kurang Tidur: 5 Jurus Ampuh ala Ahli Gizi
BACA JUGA:Lagu Jingle MPLS 2025 'Hari Baru' Karya Abdul Mu’ti, Ini Lirik Lengkapnya
Olahraga Jadi Cara Bersosialisasi
Kini olahraga bukan sekadar rutinitas fisik, tapi juga sarana membentuk koneksi sosial.
Menurut Anita Butler, Chief Design Officer Strava, tren global menunjukkan bahwa orang-orang berolahraga tak hanya untuk kebugaran, tapi juga untuk merasa terhubung satu sama lain.
Data dari Year in Sport Trend Report menunjukkan lonjakan partisipasi dalam klub lari di Indonesia sebesar 83%, serta peningkatan jumlah perempuan yang aktif bersepeda hingga 34%.
Angka ini mencerminkan bahwa olahraga telah menjadi bagian dari gaya hidup kolektif.
Indonesia Jadi Target Penting
Melihat pertumbuhan komunitas yang pesat, Strava menganggap Indonesia sebagai salah satu pasar paling menjanjikan di kawasan Asia Tenggara.