Raymond Chin Kritik Gen Z: 3 Kebodohan Fatal yang Menghambat Masa Depan

Rabu 30-04-2025,21:41 WIB
Reporter : Stefhanie Ardianty
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - YouTuber sekaligus entrepreneur sukses, Raymond Chin, melontarkan kritik tajam terhadap generasi Z dalam video berjudul Gen Z Tonton Ini Sekarang, 3 Kebodohan Fatal Gen Z yang diunggah di kanal YouTube-nya dan telah ditonton lebih dari 1 juta kali sejak 4 bulan lalu. 

Dalam video berdurasi 10 menit 23 detik ini, Raymond menyuarakan unek-uneknya setelah bertahun-tahun bekerja dan merekrut generasi Z dalam berbagai perusahaannya, termasuk Ternak Uang. Ia menyebut bahwa dari semua karyawan yang ia rekrut, 99% merupakan Gen Z, sehingga ia merasa cukup memahami pola pikir dan karakteristik generasi tersebut.

BACA JUGA:Rahasia Mengelola Passive Income untuk Masa Depan Finansial yang Stabil ala Gen Z

Raymond secara blak-blakan mengungkap 3 hal yang menurutnya menjadi kebodohan fatal generasi Z dalam dunia kerja yaitu baperan, naif, dan instan. Menurutnya, generasi Z terlalu mudah terbawa perasaan atau baper, terutama ketika menerima kritik dari atasan. 

Ia menilai bahwa banyak Gen Z yang mencampuradukkan urusan pribadi dan profesional, sehingga performa kerja menjadi terganggu. Raymond menggarisbawahi bahwa dalam dunia profesional, profesionalisme harus tetap dijunjung tinggi terlepas dari kondisi emosional. Ia juga menduga budaya media sosial memperkuat sikap defensif Gen Z dengan dalih kesehatan mental, tanpa dibarengi sikap dewasa dalam menyikapi kritik yang membangun.

Masalah kedua yang ia tekankan adalah sifat naif generasi Z terhadap apa yang mereka konsumsi di media sosial. Raymond menilai banyak anak muda yang langsung mempercayai apa yang mereka lihat di Instagram atau TikTok, seperti gaya hidup mewah, gaji tinggi di usia muda, dan lingkungan kerja yang serba menyenangkan tanpa menyadari bahwa konten tersebut sering kali dikemas sebagai strategi pemasaran atau pencitraan. 

BACA JUGA:Mengapa Gaya Hidup Gen Z Lebih Fleksibel? Cek Jawabannya Disini

Ia mengingatkan bahwa apa yang tampak di media sosial adalah versi terbaik dari kenyataan dan tidak selalu merefleksikan kebenaran. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya berpikir kritis dan tidak menelan informasi mentah-mentah.

Kebodohan ketiga yang katakan Raymond adalah kecenderungan Gen Z untuk ingin serba instan. Ia mengkritik bahwa banyak Gen Z tidak mau melalui proses panjang dan menantang seperti generasi sebelumnya. Mereka ingin hasil cepat tanpa memahami bahwa kesuksesan sejati membutuhkan kerja keras, konsistensi, dan waktu. 

Ia juga menganggap banyak Gen Z terjebak dalam ilusi kesuksesan cepat akibat konten-konten pamer kekayaan di media sosial, padahal kenyataannya tidak seindah itu.

Meskipun kritiknya tajam, Raymond menegaskan bahwa ia tetap percaya pada potensi Gen Z. Ia menyebut generasi ini sebagai generasi paling kreatif dan punya akses informasi yang luas. Namun, ia mendorong mereka untuk lebih terbuka terhadap kritik, belajar dari generasi sebelumnya, dan tidak terpaku pada ego atau standar yang dibuat-buat. 

Ia pun mengakui bahwa ia kerap memberikan kritik keras kepada karyawannya, bukan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai bentuk investasi dan kepercayaan bahwa mereka bisa menjadi lebih baik.

Video tersebut mendapatkan respons besar dengan lebih dari 62 ribu likes dan 4 ribu komentar. Banyak penonton yang mengapresiasi kejujuran Raymond. Namun, tak sedikit pula yang merasa tersinggung atau tidak setuju dengan penyampaiannya. Meski demikian, Raymond mengaku lebih memilih berkata jujur demi menyelamatkan masa depan sebuah generasi, dibanding sekadar bersikap baik-baik. Namun, tidak menyelesaikan masalah.

Kategori :