Bagi Tia, menjadi seorang duta berarti menjadi sumber inspirasi. Menurutnya, tugas seorang duta bukan sekedar membawakan gelar atau tampil di depan publik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Ia percaya bahwa inspirasi satu orang bisa melahirkan semangat bagi ribuan lainnya.
BACA JUGA: Anastasya Marisa Haryani, berawal dari Santri jadi Duta Favorit KPI
BACA JUGA: Tips dan Trik Jitu Masuk Kuliah ala Duta KPI UIN Banten, Dijamin Lolos Seleksi!
Dalam ungkapannya, Tia bertransformasi menjadi representatif, teman, pendengar, manajer, bahkan produser dan editor untuk berbagai kegiatan promosi kampus dan provinsi. Multitasking dan problem solver menjadi bagian dari kesehariannya.
Menghadapi tuntutan dan aktivitas akademik luar kampus, Tia menerapkan konsep PSS (Prioritas, Sedang, Santai).
Ia selalu mengutamakan akademik, mengerjakan tugas berdasarkan tingkat urgensinya, dan menyelesaikan semua dengan manajemen waktu yang cerdas. Baginya, pola pikir dan konsistensi menjadi kunci keberhasilan dalam menjalani banyak peran sekaligus.
Tia berharap pengalaman-pengalaman berharga yang ia kumpulkan bisa mengantarkannya pada jenjang karier yang lebih tinggi, mewujudkan cita-cita, serta membawa dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
BACA JUGA: Tina Septina Dewi Sosok Inspiratif di Balik Duta Fakultas 2023 UPG
Ia bercita-cita membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan mengikuti program volunter global sambil terus mengembangkan potensi diri.
Untuk anak-anak muda Indonesia, Tia berpesan:
"Kalian hebat, kalian luar biasa. Fokuslah pada hal-hal yang membuat kalian berkembang dan berdampak. Jangan dengarkan afirmasi negatif. Jadilah seperti bulan yang tak pernah meninggalkan malam; tetap bersinar dan terus dirindukan."