Pertanyaan semacam ini mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun argumen mereka sendiri.
BACA JUGA:6 Mitos dan Fakta tentang Puasa yang Harus Kamu Tahu, Salah Satunya Ini
2. Mendorong Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan metode yang sangat baik untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis.
Dalam lingkungan kelompok, siswa dapat berbagi ide, mempertanyakan pendapat satu sama lain, dan memperdalam pemahaman mereka tentang suatu topik.
Proses diskusi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk melihat berbagai perspektif, menguji argumen mereka, dan belajar mendengarkan dengan kritis.
3. Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah strategi yang sangat efektif untuk mengasah keterampilan berpikir kritis.
Dalam PBL, siswa dihadapkan pada masalah nyata yang memerlukan analisis mendalam dan pemecahan solusi.
Melalui pendekatan ini, siswa didorong untuk menyelidiki, menganalisis informasi, dan mengembangkan solusi yang logis.
4. Mengajarkan Pemikiran Reflektif
Pemikiran reflektif mengharuskan siswa untuk merenung dan mengevaluasi pengalaman atau informasi yang telah mereka pelajari.
Untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, siswa perlu diajari untuk merenungkan proses belajar mereka, apa yang telah mereka pelajari, serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan nyata.
5. Menyediakan Tantangan Intelektual yang Sesuai
Siswa akan lebih termotivasi untuk berpikir kritis bila dihadapkan pada tantangan intelektual yang seimbang dengan kemampuan mereka.