Strategi Cerdas Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Benar Tanpa Ikut Terbawa Emosi

Selasa 04-03-2025,17:02 WIB
Reporter : Ghina Aulia Az-Zahra
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Menghadapi orang yang selalu merasa benar bisa menjadi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, pertemanan, maupun keluarga.

Orang yang selalu merasa bena cenderung sulit menerima pendapat orang lain dan sering kali mempertahankan argumen mereka tanpa mempertimbangkan sudut pandang berbeda. Jika tidak disikapi dengan bijak, interaksi dengan mereka bisa memicu stres dan konflik yang tidak perlu.

Mengelola emosi saat berhadapan dengan orang yang selalu merasa benar ini menjadi kunci utama agar situasi tidak semakin memanas. Reaksi spontan yang emosional justru dapat memperburuk keadaan dan membuat komunikasi semakin buntu.

Oleh karena itu, dalam menghadapi orang yang selalu merasa benar sangat penting untuk tetap tenang, menggunakan pendekatan yang lebih rasional, dan memahami cara terbaik untuk merespons tanpa memicu konfrontasi yang lebih besar.

Berikut beberapa cara menghadapi orang yang selalu merasa benar yang dibagikan oleh @Dewi Sundari Praktisi seorang konten kreator YouTube.

BACA JUGA:5 Cara Ampuh Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

BACA JUGA:4 Cara Memanfaatkan ChatGPT untuk Mencari Ide Menu Buka Puasa dan Sahur, yang Suka Bingung Merapat!

1. Cobalah Untuk Tetap Tegas 

Ketika berhadapan dengan orang yang selalu merasa benar, penting untuk tetap tegas dalam pendirian tanpa harus bersikap agresif. Jangan mudah terintimidasi atau terbawa arus oleh cara bicara mereka yang mungkin dominan. Tegaskan pendapatmu dengan tenang dan percaya diri, sehingga mereka tahu bahwa Kamu tidak mudah dipengaruhi atau dikendalikan.

2. Lengkapi Bukti-bukti 

Orang yang selalu merasa benar cenderung sulit menerima pendapat tanpa dasar yang kuat. Oleh karena itu, siapkan bukti-bukti yang mendukung argumenmu. Bisa berupa data, fakta, atau referensi yang valid agar diskusi lebih objektif. Dengan adanya bukti konkret, peluang mereka untuk membantah tanpa alasan yang jelas akan semakin kecil.

3. Selalu Utamakan Fakta Bukan Opini

Saat berdiskusi dengan seseorang yang keras kepala, usahakan berpegangan pada fakta daripada opini. Fakta bersifat objektif dan sulit dibantah, sementara opini sering kali berdasarkan perasaan atau sudut pandang pribadi yang bisa memicu perdebatan lebih panjang. Menyampaikan informasi berdasarkan data dan kejadian nyata akan membantu mengurangi ketegangan dalam percakapan.

4. Hindari Menggunakan Sindiran

Kategori :