INFORADAR.ID - Pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid, Papua, yang dilakukan oleh rombongan pendaki termasuk Fiersa Besari, berakhir dengan duka.
Dua pendaki dalam rombongan ke Puncak Carstensz Pyramid , Lilie dan Elsa, dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia di Lembah Kuning.
Fiersa Besari, yang selamat dari kejadian tragis di puncak Carstensz ini , akhirnya buka suara melalui akun media sosialnya, Instagram @fiersabesari Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kehilangan dua rekannya serta memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Melalui unggahan di Instagram nya, Fiersa menceritakan bahwa ia baru semapat mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya), karena mereka yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi.
Dalam postingan nya ia mengungkapkan, ucapan belasungkawa yang terdalam. Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya
Saat ini, Fiersa dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Dengan Kondisi keadaan stabil.
BACA JUGA:Ini Profil Lengkap Khansa Mariska, Seleb TikTok yang Baru Dilamar Gus Azmi
BACA JUGA:Edisi Baju Lebaran: Warna Powder Blue Akan Jadi Tren Lebaran 2025?
Perjalanan yang awalnya penuh semangat berubah menjadi tragedi. Ia menegaskan bahwa meskipun berada dalam rombongan yang sama, ia dan korban menggunakan operator tur yang berbeda.
Fiersa juga menyoroti tantangan, Mungkin yang tidak diketahui kawan-kawan yang kurang familier dengan dunia pendakian, Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya.
Medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter (basecamp YV 4200-an MDPL - Puncak Jaya 4884 MDPL), mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun (ascending dan rappelling) sebagai safety procedure.
Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, sangat tidak disarankan diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia.
Menurut dari berbagai sumber dan fiersa pun dalam akun Instagram nya menambahkan sedikit terkait kronologi nya, mereka tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Mereka ditemani para guide. Selain mereka dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki.
kejadian bermula saat Lilie dan Elsa mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan hipotermia saat turun dari puncak Carstensz. Tim sempat berusaha memberikan pertolongan pertama, namun kondisi cuaca yang ekstrem membuat proses evakuasi menjadi sulit.
BACA JUGA:Edisi Baju Lebaran: Warna Powder Blue Akan Jadi Tren Lebaran 2025?