INFORADAR.ID - Setiap Ramadan, perdebatan tentang jumlah rakaat sholat tarawih kembali muncul.
Sebagian umat Islam melaksanakan 8 rakaat, sementara lainnya memilih 20 rakaat. Lantas, mana yang lebih baik?
Menurut para ulama, kedua jumlah rakaat ini memiliki dasar dan keutamaan masing-masing.
Sholat tarawih 8 rakaat didasarkan pada hadits Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sholat malam tidak lebih dari 11 rakaat, termasuk witir.
BACA JUGA:Persiapan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Maksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah
BACA JUGA:Kapan Puasa Hari Pertama 2025 Dimulai? Cek Perkiraan Sidang Isbat
Sementara itu, praktik 20 rakaat didasarkan pada kebiasaan sahabat dan ulama terdahulu, termasuk di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa baik 8 maupun 20 rakaat adalah ibadah yang sah dan diterima.
Yang lebih utama adalah melaksanakannya dengan khusyuk dan istiqamah.
Dalam praktiknya, masjid-masjid di Indonesia umumnya mengerjakan 20 rakaat, sedangkan sebagian lainnya memilih 8 rakaat dengan bacaan yang lebih panjang.
Keduanya memiliki keutamaan tersendiri, dan yang terbaik adalah yang paling nyaman serta memungkinkan seseorang untuk terus konsisten dalam beribadah.
Dengan demikian, umat Islam tidak perlu memperdebatkan jumlah rakaat, melainkan lebih fokus pada kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT selama Ramadan.
Pelaksanaan Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dilakukan khusus di bulan Ramadan.
Sholat ini bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah. Berikut tata cara sholat tarawih: