Imbas Efisiensi Anggaran Pendidikan: 12 Mahasiswa Terancam Terlantar di Luar Negeri

Minggu 16-02-2025,14:04 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID – Kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang dilakukan pemerintah berpotensi berdampak serius bagi penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). 

Dari total 33 mahasiswa penerima BPI Luar Negeri untuk Program S3 di Perguruan Tinggi Akademik, sebanyak 12 orang terancam tidak dapat melanjutkan studinya akibat keterbatasan dana.

Berdasarkan data Rekontruksi Anggaran TA 2025 Kemendiksaintek, anggaran awal BPI sebesar Rp194,7 miliar mengalami pemotongan sebesar 10 persen atau sekitar Rp19,4 miliar.


Potongan anggaran beasiswa BPI 2025-Kemendiksaintek-

Meski Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak mengusulkan efisiensi lebih lanjut, pemangkasan ini berdampak langsung pada keberlangsungan studi mahasiswa penerima beasiswa.

Efisiensi anggaran ini dikhawatirkan menyebabkan 12 mahasiswa berisiko terlantar di luar negeri karena tidak dapat membiayai studi dan kebutuhan hidup mereka. 

BACA JUGA:Menolak Dibongkar, Seorang Pedagang di Tamansari Serang Minta Hutangnya di Bank Dilunasi Dahulu

BACA JUGA:Waduh! Keracunan Massal Terjadi di SDN 1 Cikareo Lebak Akibat Snack Gratis

Selain itu, kebijakan ini juga berimbas pada rencana penerimaan beasiswa BPI mahasiswa baru tahun 2025, yang dipastikan tidak akan dilakukan.

"Penerima BPI memang sial bener nasibnya. Udahlah duitnya sering telat turun, sekarang kena potong 'efisiensi'," komen @sya****.

"Dari 2024 udah dikurangi jauh (anggaran pendidikan), sekarang malah dihilangkan? Parah banget," timpal @ncep*****.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi dan masyarakat.

Banyak pihak mempertanyakan kebijakan efisiensi yang justru berdampak pada keberlanjutan pendidikan mahasiswa yang telah berjuang mendapatkan beasiswa.

Sejumlah mahasiswa yang terdampak berharap pemerintah segera mencari solusi agar mereka dapat menyelesaikan studi tanpa menghadapi kesulitan finansial. 

"Ya Allah sebagai penerima BIM S1 angkatan pertama cukup miris dengernya. Karena banyak dr temen2 BIM kurang mampu untuk melanjutkn pendidikan termasuk saya dan merasa sangat terbantu dengan beasiswa ini. Semoga tidak akan terjadi pemangkasan anggaran di beasiswa2 ini," kata @cia**.

Kategori :