INFORADAR.ID - Noctourism, diprediksi akan menjadi tren wisata tahun 2025. Noctourism adalah pengalaman wisata malam hari yang unik dan menarik, di mana kamu bisa menikmati keindahan alam dan budaya di malam hari yang terkesan romantis.
Berdasarkan survei sebanyak 27 ribu pelancong global oleh situs booking.com, dua dari tiga pelancong ingin untuk mengunjungi tempat yang memiliki langit yang gelap.
Dengan begitu, situs booking.com memberikan asumsi jika Noctourism bakal menjadi tren wisata di tahun 2025. Istilah Noctourism berasal dari dua kata, yaitu "nocturnal" yang berarti aktif di malam hari, dan "tourism" yang berarti pariwisata.
Konsep ini memungkinkan wisatawan untuk eksplorasi wisata dengan cara yang unik dan berbeda, menikmati keindahan malam hari.
BACA JUGA:Terapkan Tren Gaya Hidup Frugal Living di Tahun 2025
BACA JUGA:Update PUBG Mobile Terbaru Versi 3.6: Sacred Quartet, Bisa Tunggangi Panda
Nocturism dapat berupa melihat bintang di tempat-tempat dengan yang tinggi, berjalan-jalan di kota yang tenang dan dihiasi dengan lampu-lampu yang indah, atau menikmati pertunjukan seni atau musik di malam hari.
Dengan noctourism, kamu bisa merasakan pengalaman wisata yang berbeda dan tak terlupakan, serta menikmati keindahan malam hari yang seringkali terlewatkan.
Diterbitkan dalam Chronobiology International, faktor genetik dapat menentukan apakah seseorang lebih cenderung menjadi individu pagi atau malam. Selain itu, kebiasaan seperti penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur juga dapat memperkuat hal ini.
Gaya hidup noctourism memiliki dampak positif, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang kreatif atau profesi yang membutuhkan fleksibilitas waktu. Misalnya seniman, penulis, dan musisi. Mereka merasa lebih terinspirasi di malam hari karena minimnya gangguan eksternal.
BACA JUGA:5 Fakta Mengejutkan tentang Bahaya Minum Sambil Berdiri
BACA JUGA:Cara Membersihkan Paru-paru untuk Perokok
Namun, nocturnism juga dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosial. Minimnya paparan sinar matahari bisa menghambat produksi vitamin D, yang berperan penting dalam kesehatan tubuh.
Selain itu, pola tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes. Dalam aspek sosial, jadwal tidur yang berbeda dengan kebanyakan orang dapat menyebabkan kesulitan dalam bersosialisasi.
Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, noctourism tetap dapat dijalani dengan baik jika dikelola secara seimbang. Menjaga pola tidur yang teratur, memastikan asupan nutrisi yang mencukupi, serta tetap aktif dalam kehidupan sosial, kamu dapat melakukan beberapa langkah ini.