INFORADAR.ID - Fenomena brain drain atau pengalihan bakat dari Indonesia ke negara-negara maju menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan generasi Z.
Generasi ini, yang kini mendominasi pasar tenaga kerja, sering kali memilih meninggalkan tanah air demi mencari peluang yang lebih baik di luar negeri. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai fenomena ini, termasuk penyebab, dampak, serta contoh kasus yang relevan.
Apa Itu Brain Drain?
Brain drain adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana individu-individu terdidik dan berbakat meninggalkan negara asal mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain.
Di Indonesia, fenomena ini semakin jelas terlihat dengan banyaknya mahasiswa dan profesional muda yang memilih menetap di negara-negara dengan kualitas hidup dan kesempatan kerja yang lebih baik.
BACA JUGA:Gen Z Harus Pelajari 5 Skill Pekerjaan ini di Tahun 2025, Mudah dan Dibayar Mahal
BACA JUGA:2025 Gen Z Terapkan Tren Gaya Hidup YONO Tinggalkan Gaya Hidup YOLO
Mengapa Generasi Z Memilih Pindah?
Beberapa faktor yang mendorong generasi Z melakukan brain drain antara lain:
- Peluang Ekonomi: Banyak generasi muda Indonesia merasa tidak mendapatkan kesempatan yang layak di tanah air.Kualitas lapangan kerja yang buruk dan gaji rendah menjadi alasan utama mereka mencari pekerjaan di luar negeri.
- Kualitas Pendidikan: Negara-negara seperti Singapura menawarkan pendidikan berkualitas tinggi, khususnya di bidang teknologi dan bisnis. Hal ini menarik banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar dan menetap di sana.
- Stabilitas Politik: Ketidakpastian politik dan masalah sosial di Indonesia juga mendorong generasi Z mencari tempat tinggal yang lebih stabil secara politik.
Dampak Brain Drain bagi Indonesia