INFORADAR.ID - Dalam rangka memperingati hari jadi Lebak ke-196, digelar acara Gelar Budaya dengan tema 'Bedah Sejarah Lebak Merdeka 1828' di Pendopo museum Multatuli, Rangkasbitung pada Selasa, 03 Desember 2024.
Founder Duta Batik Lebak sekaligus penanggung jawab Gelar Budaya, Zeki Riswandi, SE, mengungkapkan tujuan adanya acara Gelar Budaya yaitu untuk memberikan literasi dan edukasi terkait keberagaman budaya kepada masyarakat.
"Memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait budaya yang harus kita lestarikan yang menjadi unsur dalam culture diversity," ungkap Zeki.
Selain itu, acara ini juga memberikan wawasan mengenai perjalanan dan pengembangan budaya di Kabupaten Lebak, salah satunya menyajikan pameran golok sajira sebagai hak cipta warisan budaya tak benda, lalu jojorong, kecapi buhun dan cipantun.
BACA JUGA:4 Cara Menjaga Skill Karier Tetap Berguna dan Up To Date, Ikuti Perkembangan Teknologi
BACA JUGA:4 Cara Mengubah Kondisi Menganggurmu Menjadi Situasi yang Positif, Evaluasi
Gelar Budaya menjadi penting dalam rangkaian acara hari jadi Lebak yang ke 196, karena dapat memberikan citra baik kepada khalayak ramai bahwa Kabupaten Lebak berpotensi untuk pengembangan budayanya.
Acara Gelar Budaya menghadirkan seluruh OPD Kabupaten Lebak, paguyuban duta se-Banten, himpunan mahasiswa di Banten dan guru sejarah yang ada di Kabupaten Lebak.
Terdapat 3 materi yang berlangsung dalam acara Gelar Budaya, diantaranya yaitu Eksistensi Budaya Lebak Di Era Medernisasi, Sejarah Lebak Tentang Histori Distric Berjuluk Jagat Kidul Banten dan terakhir Sejarah Kolonial Belanda dan Max Havelaar terkait Bisnis dan Perdagangan.
Badrul Munir S.S., M.Pd, selaku pemateri Eksistensi Budaya Lebak di Era Modernisasi menyebutkan kadang budaya yang dipahami hanya sebatas seni pertunjukkan, padahal ruang lingkupnya lebih luas lagi.
BACA JUGA:Guru SDN di Cilegon Raih Gelar Duta Teknologi 2024
BACA JUGA:3 Tips Mengurangi Kebiasaan Overthinking Sebelum Tidur, Ternyata Begini
"Kebudayaan yang kita pahami kadang-kadang hanya sebatas tarian atau seni pertunjukkan yang merupakan bagian dari kebudayaan, sebenarnya kebudayaan itu luas, bahkan seluruh aktivitas dalam kehidupan," tutur Munir.