INFORADAR.ID - Yahya Sinwar adalah seorang politisi Palestina dan pemimpin Hamas, organisasi politik dan militer yang mengendalikan Jalur Gaza.
Yahya Sinwar dilaporkan tewas ketika pesawat tempur Israel menembaki salah satu rumahnya di Gaza pada Rabu 16 Oktober 2024.
Ia menggantikan Ismail Haniyeh sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada Februari 2017.
Yahya Sinwar adalah salah satu pendiri organisasi keamanan Hamas. Berikut profil Yanya Sinwar.
Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan, tempat Sheikhh Ahmad Yassin bergabung dengan Hamas pada awal intifada Palestina pertama pada tahun 1987.
BACA JUGA:Waspada Razia, Jadwal Operasi Zebra Kota Serang Hari Ini
BACA JUGA:Menjelang Pilkada 2024, Ini Dokumen untuk Mengurus Surat Pindah Memilih
Tahun berikutnya, Sinwar membentuk organisasi keamanan internal kelompok tersebut dan menjadi kepala unit intelijen yang mengusir dan menghukum dengan kejam dan terkadang membunuh warga Palestina yang dituduh memberikan informasi kepada Israel.
Sinwar lulus dari Universitas Islam di Gaza. Selama 23 tahun ia di penjara Israel dan menjadi fasih berbahasa Ibrani dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.
Sebagai orang tertua dari 1.027 orang Palestina yang dibebaskan pada tahun 2011 sebagai pertukaran untuk tentara Israel Gilad Shalit, Sinwar menjalani empat kali hukuman penjara seumur hidup karena membunuh dua tentara Israel.
BACA JUGA:Ini Kriteria Pelamar yang Akan Lulus Seleksi PPPK Guru 2024, Bukan dengan Nilai?
BACA JUGA:Pengumuman Resmi Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, Catat Yuk
Sinwar menjadi komandan senior Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, dan kemudian mengambil alih kepemimpinan keseluruhan di Gaza.
Sementara pendahulunya, Haniyeh, mendorong upaya Hamas untuk menampilkan wajah moderat kepada dunia, Sinwar lebih memilih untuk mempromosikan isu Palestina dengan cara yang lebih keras.
Sosok Yahya Sinwar dijuluki sebagai dead man walking atau orang mati berjalan.