Penjual ponsel replika sering kali menawarkan produk mereka dengan harga yang jauh lebih rendah untuk menarik pembeli yang kurang teliti.
2. Teliti Bagian Bodi
Ponsel replika sering kali tidak memiliki kualitas fisik yang sama dengan produk asli. Meskipun terlihat serupa dari kejauhan, jika diperhatikan lebih dekat, pasti ada perbedaan pada detail bodi seperti bentuk tombol, letak logo, atau material yang digunakan.
Ponsel asli biasanya memiliki desain yang rapi dan simetris, sedangkan ponsel replika cenderung memiliki kekurangan pada detail ini.
3. Kualitas Kamera Tidak Menipu
Jika Anda membeli ponsel flagship seperti dari merek-merek ternama, kualitas kameranya pasti menjadi salah satu keunggulan. Namun, pada ponsel replika, kamera biasanya tidak mampu memberikan kualitas yang sama.
Gambar mungkin terlihat buram, warnanya kurang tajam, atau performa kamera di kondisi minim cahaya sangat buruk. Ini bisa menjadi tanda bahwa ponsel yang Anda beli bukanlah produk asli.
BACA JUGA:Cara Menghapus Virus di HP Android Tanpa Menggunakan Antivirus, Ikuti 5 Langkah Ini
BACA JUGA: 6 Tips Agar Baterai HP Tetap Awet dan Tahan Lama, No 4 Sering dianggap Sepele
Ilustrasi potret penjualan hp palsu-@pusat_promo_hp-
4. Cek Nomor IMEI
Setiap ponsel asli memiliki nomor IMEI unik yang dapat dicek. Caranya, tekan *#06# di ponsel Anda dan nomor IMEI akan muncul di layar. Bandingkan nomor ini dengan yang tercantum di kardus penjualan.
Jika nomor IMEI tidak cocok, besar kemungkinan ponsel tersebut palsu atau ilegal. Anda juga bisa mengecek nomor IMEI ini melalui situs resmi pabrikan atau otoritas terkait untuk memastikan keasliannya.
5. Gunakan Aplikasi Pihak Ketiga
Untuk lebih meyakinkan, Anda bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Antutu untuk mengecek performa dan spesifikasi ponsel. Antutu bisa memberi tahu apakah spesifikasi yang ditampilkan ponsel sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjual.
Ponsel palsu sering kali memiliki spesifikasi jauh di bawah standar, meskipun diiklankan memiliki fitur yang sama dengan ponsel asli.