Dibalik Keindahannya, Kawah Putih Punya Mitos dan Cerita Horor yang Dialami Para Pemain Pamali 2

Rabu 11-09-2024,21:55 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

BACA JUGA:Hejo Forest Jadi Tempat Camping di Ciwidey Terpopuler, Daya Tarik dan Biaya Terjangkau

BACA JUGA:Gunung Papandayan, Wisata Alam Pendaki Pemula di Garut, Menyuguhkan Pemandangan Alam Eksotis

Domba-domba putih yang biasa disebut sebagai domba lukutan ini dipercaya sebagai jelmaan leluhur Tanah Pasundan. Hal ini diperkuat dengan adanya makam ketujuh sesepuh di kawasan wisata Kawah Putih.

Kawah Putih terbentuk dari letusan gunung berapi Patuha dan telah lama dianggap sebagai tempat yang angker bagi penduduk sekitar. 

Dipercaya bahwa roh-roh yang merupakan pengawal Prabu Siliwangi berkumpul di puncak Gunung Patuha. Karena itu, penduduk setempat masih percaya bahwa tempat ini adalah kerajaan makhluk tak kasat mata.

Pengalaman Horor Pemain Pamali 2 di Lokasi Syuting Kawah Putih Ciwidey


Pemain Pamali 2 bagikan pengalaman horor saat syuting di Ciwidey-YouTube -Tribunnews

Film Pamali 2 : Dusun Pocong yang rilis pada Oktober 2023 para pemain Pamali 2 membagikan pengalaman horor di lokasi syuting dalam kanal Youtube Tribunnews.

Adegan Pamali 2 berada tak jauh dari hutan disekitar Kawah Putih.

BACA JUGA:Camping Ground di Kampung Singkur Pengalengan, Bermalam di Atas Sungai Dikelilingi Kebun Teh Bikin Adem Hati

BACA JUGA:Besok, Bruno Mars Bakal Goyang Jakarta Tiga Malam Berturut-turut, Ini Setlist-nya

Bukie mengatakan bahwa saat syuting di lokasi pertama ada tambahan pemain pocong yang tak ada di list.

"Jadi ada satu pocong tambahan, harusnya ada 14 tapi ternyata ada 15," kata Bukie.

Dea Panendra, salah satu emain dalam film ini, mengatakan saat sedang memarkirkan mobilnya pada dini hari selepas syuting berakhir alarm sensor mobilnya tiba-tiba berbunyi. 

Namun, setelah dilihat lebih dekat, ia melihat hanya melihat lapangan yang luas, dan tidak ada seorang pun yang berdiri di belakang mobilnya.

Ada juga adegan di mana setiap kali Dea menyebut nama Mbak Gendis, pohon-pohon di sekelilingnya bergoyang kencang, padahal tak ada angin saat itu.

Kategori :