Mereka cenderung berpikir lebih holistik dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menghasilkan sebuah ide. Perilaku ini dapat ditiru oleh generasi lainnya dan terus menumbuhkan inovasi dalam pekerjaan sehari-hari.
4. Mengutamakan fleksibilitas
Gen Z sangat menghargai fleksibilitas dalam bekerja. Mereka lebih menyukai model kerja yang memungkinkan mereka mengatur waktu dan ruang kerja sesuai dengan kebutuhannya.
Bagi Gen Z, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan adalah prioritas utama. Mereka percaya bahwa produktivitas diukur tidak hanya dari lamanya seseorang berada di kantor, namun juga dari hasil yang dicapai seseorang.
Bagi mereka, model kerja tradisional yang memerlukan kehadiran fisik di kantor sudah tidak masuk akal lagi di era digital.
5. Mencari makna dalam bekerja
Bagi Gen Z, bekerja bukan hanya sekedar mendapatkan gaji yang layak, tetapi juga mencari makna dan tujuan dalam bekerja.
Mereka cenderung mencari pekerjaan yang sejalan dengan nilai-nilai pribadinya dan berdampak positif pada orang lain.
Generasi ini sangat khawatir apakah karyanya akan berdampak besar bagi masyarakat. Mereka tidak puas dengan menyelesaikan tugas-tugas duniawi dan ingin mengetahui bahwa tindakan mereka membawa perbedaan yang berarti.
Sikap ini dapat mendorong generasi lain untuk lebih memikirkan makna dan kontribusi karyanya. Dengan cara ini, pekerjaan menjadi bagian dari identitas dan tujuan hidup mereka, bukan sekedar rutinitas.
6. Berani mengutarakan pendapat
Ilustrasi-Freepik.com-
Generasi Z dikenal berani mengutarakan pendapat, baik itu masalah pekerjaan maupun sosial.
Mereka percaya bahwa setiap orang berhak mempunyai pendapat dan pendapatnya penting dalam pengambilan keputusan.
Generasi ini tidak takut untuk bersuara dan berkontribusi, meski berbeda dengan pendapat mayoritas.
Mereka menghargai transparansi dan keadilan dalam semua aspek pekerjaan mereka dan angkat bicara ketika mereka merasa ada sesuatu yang tidak pantas.