Namun Cica (sapaan Francisca) meneruskan pandangannya seputar praktik penggunaan AI dalam lingkungan kerja media. Sebagai seorang jurnalis, Cica peduli pada seberapa jauh teknologi kecerdasan buatan ini akan diaplikasikan dalam lingkungan kerja industri media.
Maka dari itu, Cica menaruh perhatian khusus sekaligus berharap akan ada regulasi yang membahas mengenai batas penggunaan AI dari industri media, karena jika tidak, dikemudian hari sistem kerja media akan banyak diambil alih oleh teknologi kecerdasan buatan.
Terlepas dari tantangan dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi pada media khususnya jurnalistik, Yosep memiliki pandangan bahwa jurnalisme tidak akan hancur hanya karena hadirnya AI, karena aspek seperti reportase dan wawancara adalah kegiatan yang tak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan tersebut.
Ketua Umum Aliansi Pers Mahasiswa Serang (APMS), Dori menyambut baik gelaran diskusi publik sebagai bentuk nyata kolaborasi Jurnalis Warga Banten dengan PPMN.
“yang dilakukan teman-teman PPMN ini baik ya, untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan tadi juga narasumbernya cukup mewakili setiap elemen baik dari organisasi jurnalismeya, perusahaannya, serta jurnalis yang sering liputan juga” kata Dori.
Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bidik Utama, Rifqi berharap forum diskusi publik ini bisa menjadi ajang bertukar gagasan antara pers mahasiswa dengan jurnalis profesional, sehingga memunculkan praktisi pers profesional dikemudian hari. (*)