INFORADAR.ID – Film dokumenter Lima Pare ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan keindahan dan kearifan lokal, tetapi juga mendorong pengakuan internasional terhadap bakat-bakat sineas di Indonesia, terutama dari Banten.
Film dokumenter Lima Pare karya Sineas Banten menghadirkan cerita yang menggugah dan mendalam tentang kehidupan masyarakat lokal, serta memperlihatkan potret kehidupan sehari-hari yang autentik dan mendalam.
Keberhasilan film dokumenter Lima Pare ini masuk nominasi dalam festival film di Rusia menunjukkan bahwa karya-karya lokal Indonesia mampu bersaing secara global dan mendapat pengakuan atas nilai seni dan pesan yang disampaikannya.
BACA JUGA:6 Film Ini Wajib Ditonton Buat Kamu yang Lagi Kejebak Friendzone
BACA JUGA:Tips Parenting: Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Baik, Ayah Bunda Harus Pahami 5 Hal Ini
Film dokumenter Lima Pare juga menjadi bukti bahwa sineas-sineas Banten memiliki potensi yang besar dalam merangkul kekayaan budaya lokal dan mengangkatnya ke tingkat internasional.
Dengan menampilkan aspek-aspek kehidupan yang jarang dieksplorasi secara luas, film ini memberikan pandangan yang dalam dan memperluas pemahaman kita tentang keragaman budaya Indonesia.
Keberhasilan ini tentu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan daerah melalui medium seni seperti film.
BACA JUGA:Menggoda Lidah, 6 Kedai Bakso di Serang yang Harus Kamu Cicipi Kelezatannya
Dilansir dari Instagram @budayainggeh, Film documenter Lima Pare masuk dalam nominasi Ethnoecology (nature and indigenous people) di XXVIII International Ecological TV Festival “To Save and Preserve”.
Sebuah festival film yang berfokus membahas tema ekologi, perubahan iklim dan penyelamatan lingkungan yang berlangsung di Rusia, 4-7 Juni 2024.
Film dokumenter Lima Pare karya Sineas Banten, Fahmi Abdul Aziz dan Ilham Aulia Japra, mengangkat cerita tentang ketahanan pangan masyarakat adat Baduy dan hubungannya dengan teknologi.
Film ini menyoroti bagaimana masyarakat adat Baduy menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sistem pertanian mereka, sambil beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern.
BACA JUGA:5 Fakta Unik Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, Siapin Mental dan Iman Buat Nonton Filmnya