Ketika berbicara tentang popularitas One Piece, sebagian besar disebabkan oleh hiburan yang diberikan kepada para penggemar setiap minggunya.
BACA JUGA:Boruto Resmi Lampaui One Piece dan Jujutsu Kaisen
Seringkali, cerita-cerita tersebut berangsur-angsur menurun dan mencapai puncaknya, tetapi penting untuk menjaga konsistensi dalam cerita yang sudah berjalan lama.
Dengan demikian, cerita-cerita ini dapat tetap menghibur dan sukses dalam jangka panjang. Oda sendiri mengakui fakta ini dan telah membicarakannya sebelumnya.
Menurut Oda sendiri, dia suka menjejalkan informasi tiga kali lebih banyak ke dalam satu bab dibandingkan dengan seniman manga pada umumnya untuk membuat para penggemarnya terhibur.
Dalam sebuah cerita yang panjang seperti One Piece, jika tidak, minat pembaca akan berkurang secara bertahap dan cerita tersebut akan menjadi basi begitu kehilangan popularitas.
Namun Oda telah berhasil melakukan hal ini dengan baik selama bertahun-tahun dan telah berhasil menciptakan sebuah artefak yang melegenda.
BACA JUGA:One Piece Ungkap Buah Iblis Terkuat Mungkin Bukan Milik Luffy
Kepadatan cerita terus meningkat di setiap bab, dan Oda, yang biasanya membatasi diri pada tiga atau empat panel, sekarang menggambar tujuh atau delapan panel per halaman.
Oda memaksimalkan ruang halaman dan memasukkan dialog sebanyak mungkin. Hal ini memungkinkannya untuk menggambarkan cerita dengan lebih baik dan menyampaikan maksudnya secara lebih tegas.
Hal ini juga memungkinkan lebih banyak waktu untuk secara akurat menggambarkan karakter dan karakteristik mereka, yang membantu mempertahankan intensitas ini.
Pada sekilas pandang, ini mungkin tampak seperti tugas yang mudah, tetapi sebenarnya tidak. Satu-satunya alasan Oda mampu menyatukan semua informasi ini, yaitu, karena ia sudah merencanakan sebanyak ini.
Pada saat yang sama, Oda adalah seorang pendongeng ulung, dan sebagai hasilnya, sangat masuk akal untuk mengemas begitu banyak informasi ke dalam satu bab.
BACA JUGA:5 Karakter One Piece yang Bisa Memiliki Bounty Lebih dari 4 Miliar
Dan menjejalkan terlalu banyak informasi ke dalam beberapa bab tidak selalu merupakan hal yang baik.
Sebagai contoh, dalam banyak kasus, hal ini hanya menjadi pelengkap, membawa cerita berputar-putar dan dengan sengaja menghilangkan poin utamanya. Oda tentu saja tidak melakukan itu.