Di setiap kampus, pasti ada organisasi yang terkait dengan partai politik di mana kamu dapat meminta bantuan untuk mewujudkan tujuan politik kamu nantinya. Selanjutnya, aktiflah dalam politik kampus.
Setelah kamu mulai berpartisipasi dalam organisasi kampus, kamu juga harus berpartisipasi dalam pemilihan umum lokal.
Kamu harus berpartisipasi dalam pemilihan umum lokal sebanyak mungkin. Semakin banyak orang yang mengenal kamu, semakin mudah bagi kamu untuk mendapatkan bantuan dan terlibat dalam politik.
BACA JUGA:Kekuasaan, Keturunan, dan Dinamika Politik dalam Pemerintahan Indonesia
3. Menjadi Organisator Lapangan
Setelah kamu melakukan hal-hal di atas dan bertemu dengan orang-orang yang tepat, sekarang giliran kamu untuk melanjutkan karir kamu.
Pengorganisasian lapangan adalah posisi yang logis dan melibatkan mencari relawan untuk melakukan apa yang sudah kamu lakukan, baik secara lokal maupun dalam kampanye yang terkoordinasi.
Menjalankan kampanye lokal adalah deskripsi yang cukup bagus tentang apa yang kamu lakukan untuk diri kamu sendiri.
Kamu bisa bekerja dengan para kandidat yang mencalonkan diri untuk jabatan politik nasional mulai atau menjadi seorang senator.
Ukuran kelompok bisa sangat kecil, kurang dari 1.000 orang dan satu orang bisa membuat seluruh kelompok dalam bahaya yang tentu saja tergantung pada kandidat dan daerah pemilihannya.
Kampanye yang terkoordinasi adalah kampanye yang bekerja untuk partai secara keseluruhan. Ketika semua kantor sudah siap untuk pemilihan umum, kampanye harus dijalankan sebagai 'satu, dua, atau tiga barisan kandidat'.
BACA JUGA:Dinamika Politik Menjelang Pemilu 2024
4. Ambil Posisi Kepemimpinan
Setelah kamu membuktikan diri kamu, ini adalah giliran kamu untuk mengawasi para organisator lapangan dan bekerja dengan partai-partai lokal.
Kamu akan berbicara dengan berbagai kelompok lain dan benar-benar kamu bisa mewakili partai dan kandidat yang kamu usung.
Jika kamu telah menguasai materi kepemimpinan lapangan, kamu juga dapat mengajukan diri sebagai pekerja lapangan.