INFORADAR.ID - Ikan Mujair merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyatakat.
Ikan Mujair kaya akan sumber protein dengan beberapa vitamin dan mineral, seperti selenium, vitamin B12, niasin dan kalium, asam lemak omega 3 dan omega 6, membuat ikan asal benua Afrika ini banyak dibudidayakan di Indonesia.
Dikutip dari akun aplikasi X Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kementerian Kelautan dan Perikanan @puslatluhkp, Rabu 17 Januari 2023, pembuka jalan budidaya nila di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Mbah Moedjair.
Berkat ketekunan pria yang berprofesi sebagai tukang sate di Blitar, Jawa Timur ini, berhasil menyebarkan ilmu budidaya ikan air tawar terbanyak di Indonesia. Alhasil, berkat letekunannya nama Mbah Moedjair pun kini disematkan sebagai penemu ikan mujair.
Mbah Mordjair pertama kali menemukan ikan mujair di Pantai Serang, Banten pada 1935. Saat itu ia menemukan keunikan ikan mujair. Dimana ikan tersebut melindungi anaknya di dalam mulut dari serangan predator.
Melihat keunikan tersebut, Mbah Mujair pun membawa ikan teesebut kerumahnya di Blitar untuk dipelihara. Alhasil dalam 10 kali percobaan oemeliharaan ikan tersebut berhasil dipelihara di air tawar.
Selain itu, berkat tangan dingin dan kegigihan Mbah Moedjair, ikan temuannya pun berhasil dikembangbiakan dalam jumlah besar.
Usai berhasil membudidayakan ikan Mujair, Mbah Moedjair pun mulai memperkenalkan ikan hasil budidayanya pada warga Blitar dan membagikannya secara gratis.
Upaya tersebut rupanya didengar Djawatan Perikanan Darat DPD Surabaya WH SCHUSTER dan memberinama ikan tersebut dengan nama ikan mudjair sebagai pengakuan atas penemuan Mbah Mudjair. Pemerintah pun menunjuknya sebagai Mantri Merikanan. Di Indonesia ikan Mujair resmi diperkenal pada 1969 dari Taiwan.
Data yang dihimpun, selama 2022 sebanyak 1,6 juta ton ikan nila telah diproduksi di Indonesia. (*)