INFORADAR.ID - Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan sangat pesat. Kemajuan tersebut telah mengantarkan umat manusia semakin mudah untuk berhubungan satu dengan lainnya berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi di belahan dunia dengan secara cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua yang lain.
Era globalisasi yang di tandai oleh semakin majunya teknologi komunikasi juga disebut dengan era informasi.
Masyarakat dunia termasuk umat islam dewasa ini dapat menikmati acara televisi dengan berbagai tayangan. Siaran televisi tersebut bukan hanya terpancar dari jaringan yang bersifat nasional, tetapi juga dapata mengikuti jaringan intrasional berkat adanya satelit yang dihubungkan dengan adanya parabola di rumah-rumah penduduk.
Berbagai macam acara tersebut, tidak selamanya membawa manfaat bagi pemirsanya. Ada acara-acara tertentu yang telah mengundang dampak negatif.
Lukman harun menilai acara televisi di negara kita selain dapat di manfaatkan untuk pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan keseniaan, olahraga, pendidikan agama atau dakwah, juga sekaligus merisaukan, karena banyak film-film yang ditanyangkan berasal dari luar negri berupa film anak-anak, seks, kekerasan, hayalan dan lain-lain sebagainya.
Kedatangan Islam diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, sebab dalam ajaran-ajarannya terdapat petunjuk tentang bagaimana seharusya manusia menyikapi kehidupan ini.
Sebagai agama yang ingin mensejahterakan umat manusia, maka ajaran-ajaran Islam bersumber dari al-Quran dan Hadits senantiasa berorientasi terhadap kehidupan yang dinamis, menghargai akal pikiran, seimbang dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan material, mengembangkan kehidupan sosial, kemitraan, anti feodalistik, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia bahkan sampai pada kecintaan kepada kebersihan.
Kehidupan beragama pada dasarnya merupakan kepercayaan terhadap keyakinan adanya kekuatan gaib, luar biasa atau supranatural yang berpengaruh terhadap kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap segala gejala alam.
Kepercayaan ini menimbulkan sikap mental tertentu, seperti rasa takut, rasa optimis, pasrah dan lainnya dari individu dan masyarakat yang mempercayainya. Namun demikian, kehidupan beragama adalah kenyataan hidup manusia yang ditemukan sepanjang sejarah masyarakat dan kehidupan pribadinya.
Ketergantungan masyarakat dan individu kepada kekuatan gaib ditemukan dari zaman purba sampai ke zaman modern ini.
Untuk memahami interaksi antaragama, terlebih dahulu kita harus memahami komunikasi manusia. Memahami komunikasi manusia berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, apa yang terjadi, akibat-akibat dari apa yang terjadi, dan akhirnya apa yang dapat kita perbuat untuk mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan akan komunikatif apabila terjadi proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut.
Dengan perkataan lain, informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan adalah situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terdapat etos pada diri komunikator.(*)
Sayidatul Azizah, Mahasiswi UIN SMH Banten Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam