INFORADAR.ID - Konflik panjang Israel-Palestina mengakibatkan banyak ribuan orang meninggal dan luka. Konflik Israel-Palestina kembali memanas, pasca serangan Kelompok Militan Palestina Hamas dari Gaza ke Israel pada Sabtu, (7/10) lalu. Siapakah kelompok militan Hamas ini?
Dikutip disway.id Hamas didirikan oleh seorang imam bernama Syekh Ahmed Yasin dan ajudannya, Abdul Aziz al-Rantissi di Gaza pada 1987. Tak lama pasca dimulai Intifada pertama, yakni sebuah perlawanan terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina. Keberadaan Hamas untuk membeli perlindungan kepada warga Palestina dan menjaga negara Palestina yang sarat akan sejarah Islam.
Hamas merupakan kepanjangan dari Ḥarakat al-Muqawamah al-Islamiyyah. Hamas merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti Gerakan Perlawanan Islam dan bermakna sebuah semangat.
Pasukan tentara Hamas terdiri dari kelompok Sunni paling terkemuka di dunia yaitu, Ikhwanul Muslimin. Tujuan tentara Hamas melakukan penyerangan, untuk membebaskan rakyat Palestina dari penjajahan dan kekerasan yang dilakukan tentara Israel.
Walau tidak memiliki peralatan militer yang canggih, tentara Hamas mampu memberikan perlawanan kepada tentara Israel. Bahkan disebut-sebut Hamas mampu melumpuhkan banyak pasukan Israel dengan strategi perangnya.
Hamas tidak mengakui keberadaan Israel, namun Hamas mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat sejak tahun 1967.
"Kami tak akan membiarkan satu inci pun terlepas dari (tanah air) Palestina. Tak peduli tekanan apa pun yang terjadi saat ini dan seberapa lama pun kependudukannya,” tegas Khaled Meshaal, mantan pemimpin kelompok Hamas saat di pengasingan pada 2017, dikutip dari disway.id, Jumat 13 Oktober 2023.
Saat ini Kelompok militan Palestina Hamas dipimpin oleh Ismail Haniyeh. Serangan Hamas pada Sabtu, (7/10) lalu terhadap Israel dilakukan untuk mengakhiri penjajahan di tanah Palestina.
Serangan Hamas dipimpin oleh Mohammed Deif yang merupakan militan Palestina dan komandan militer tertinggi Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas. Mohammed Deif menjadi otak disebut-sebut menjadi otak penyerangan yang dinamai 'Operasi Badai Al-Aqsa'.
Pada serangan yang dilancarkan pada Sabtu (7/10) lalu, Hamas meluncur ribuan roket baik ke wilayah Israel dan perbatasan Palestina. Hingga saat ini perang antara Palestina dan Israel masih terus berlangsung dan telah banyak memakan korban jiwa.
Artikel ini telah tayang di harian.disway.id dengan judul: Mengenal Lebih Jauh Hamas, Faksi Palestina yang Bikin Israel Murka