INFORADAR.ID - Tabel KUR BRI 2023 untuk pinjaman sebesar 48 juta dengan tenor 48 bulan, cair dalam jangka waktu 48 jam. Kok bisa?
Pinjaman KUR BRI 2023 bisa cair secapat itu jika semua syarat dan ketentuannya sesuai dengan peraturan yang ditentukan pihak BRI.
Sejauh ini layanan KUR BRI 2023 masih bisa diakses oleh para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang membutuhkan modal usaha atau investasi.
Seperti yang tertuang dalam laman resmi BRI, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp270 triliun pada Bank BRI sebagai penyalur dana kredit usaha rakyat (KUR).
BACA JUGA:Info KUR BRI 2023, Cara Memulai Budidaya Tanaman Hidroponik untuk Pemula
Suku bunga yang dimiliki program KUR tahun ini sebesar 6 persen efektif per tahun atau 0,5 persen per bulan untuk debitur (peminjam) yang pertama kali mengajukan pinjaman.
Dengan suku bunga yang tergolong rendah tersebut, cicilan per bulan layanan KUR dari Bank BRI menjadi ringan.
Sebagai contoh pada pinjaman Rp48 juta dengan tenor 48 bulan yang memiliki cicilan hanya sebesar Rp1,2 jutaan.
Dana pinjaman KUR selain untuk tambahan modal ekspansi juga digunakan untuk perbaikan peralatan atau pemeliharaan alat produksi.
BACA JUGA:KUR BRI 2023 12 Juta Tenor 12 Bulan, Cair Berkat 12 Tips Ini
Perbaikan atau pemeliharaan peralatan bisnis juga dapat menjadi alasan untuk meminjam uang dari bank. Ini penting untuk menjaga agar bisnis tetap berjalan dengan baik.
Agar pinjaman KUR cepat cair atau masuk ke rekening, pemilik UMKM wajib mengetahui dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pihak bank.
Dalam hal ini seperti tertulis dalam laman bri.co.id, inilah persyaratan KUR dari Bank BRI tersebut:
BACA JUGA:Cara Cek Sisa Angsuran KUR BRI 2023 Lewat Hp
Syarat ketentuan KUR Kecil Bank BRI
- Pinjaman Rp 50 – Rp 500 juta diberikan oleh KUR Kecil Bank BRI dengan jenis pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) masing-masing dengan maksimum masa pinjaman 4 (empat) tahun dan 5 (lima) tahun, serta suku bunga 6% efektif per tahun.
- Untuk memenuhi syarat penerimaan pinjaman, calon peminjam harus memiliki usaha produktif dan layak, tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
- Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan; serta memiliki Surat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat ijin usaha lainnya yang dapat dipersamakan.
- Agunan yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan bank.