6. Biaya transportasi
petani harus menanggung biaya pengangkutan hasil panen mereka ke pasar dan titik-titik distribusi, dan biaya ini tergantung pada jarak dan infrastruktur transportasi.
7. Biaya perizinan dan peraturan
petani mungkin harus membayar untuk perizinan dan untuk mematuhi peraturan tertentu, seperti standar lingkungan dan keamanan pangan.
8. Fluktuasi harga pasar
petani sering kali harus menghadapi fluktuasi harga produk pertanian di pasar, yang dapat memengaruhi pendapatan mereka.
Pemerintah dan organisasi pertanian sering kali mencoba membantu petani mengatasi tantangan ini dengan memberikan subsidi, pelatihan, akses pasar, dan solusi keuangan yang lebih terjangkau.
Oleh karena itu, kemungkinan petani dan produsen pertanian untuk mendapatkan pinjaman KUR sangat tinggi.
Dari jumlah nominal minimum Rp5 juta hingga jumlah nominal maksimum Rp500 juta.
Bahkan di bawah program KUR Pertanian, pinjaman hingga Rp50 juta dapat diberikan secara tanpa agunan setelah melewati pemeriksaan kredit yang dilakukan oleh Bank BRI.
Peminjam yang memiliki rekam jejak atau pengalaman mengambil beberapa bentuk pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain tidak akan memiliki masalah dalam mendapatkan pinjaman.
Artikel ini menjelaskan proses mendapatkan pinjaman KUR BRI pertanian dan persyaratannya.
Perlu diketahui bahwa KUR BRI Pertanian menawarkan layanan khusus bagi para petani. Artinya, petani ditawarkan untuk membayar cicilan hanya setiap enam bulan sekali atau setelah panen.
Di sisi lain, KUR Pertanian memberikan pembayaran angsuran bagi para petani sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketentuan tersebut disesuaikan dengan jenis KUR yang digunakan.
Jika jumlah pinjaman dalam KUR tidak melebihi Rp10 juta, maka suku bunga yang diberikan adalah 3 persen.