INFORADAR.ID - Apakah Anda tahu tentang Raja Oyo? Atau apa yang Anda pikirkan mengenai "Raja Oyo"? Sebuah nama seseorang ataukah nama tempat?
Bagi Anda yang penasaran dengan apa dan siapa Raja Oyo, bisa menyimak artikel singkat mengenai hal tersebut.
Raja Oyo dalam catatan sejarah dari berbagai sumber adalah seorang raja yang memerintah di Toro, Uganda. Beliau lahir pada 16 April 1992 dari pasangan Raja Patrick David Mathew Kaboyo Olimi III dan Ratu Terbaik Kemigisa Kaboyo.
Pada usia 3 tahun, Raja Oyo telah naik tahta menggantikan ayahnya menjadi pemimpin kerajaan Toro yang berusia 180 tahun lho!
Raja Oyo atau bernama lengkap Rukirabasaija Oyo Nyimba Kabamba Iguru Rukidi IV, saat itu tercatat menjadi salah satu raja termuda di dunia.
Raja Oyo, raja cilik dari Uganda.-theafricanhistory-
Pada masa pra-kolonial, Uganda masih terdiri dari kerajaan dan masyarakat berdaulat yang dipimpin oleh kepala suku dan raja.
Hingga akhirnya pada tahun 1966, kekuatan politik modern berhasil menghapuskan kekuatan politik tradisional. Sebuah erakan nasionalis pimpinan Milton Obote yang menjadi pelopornya.
Kematian ayah, Patrick David Mathew Kaboyo Olimi III, atau Raja Kaboyo pada tahun 1995 membuat pangeran Oyo yang masih balita didapuk sebagai raja sesuai ketentuan garis tangan keturunan raja.
Seminggu setelah pemakaman Raja Kaboyo, Pangeran Oyo yang masih berusia 3 tahun waktu itu memegang kendali kekuasaan kerajaan Toro.
Setelah belasan tahun berlalu, pangeran Oyo dikukuhkan kembali menjadi raja dan diperbolehkan menjalankan kekuasaan yang merupakan haknya. Dirinya pun mengambil alih kekuasaan dari ketiga bupati yang merawat dan menjalankan perannya sebagai pemimpin kerajaan.
Raja Oyo dikukuhkan kembali dalam acara penobatan raja yang dihadiri oleh Eustance Kamanyire, Presiden Uganda saat itu.
Raja Oyo Nyimba mendapat glar sebagai Omukama yang berati raja dan Rukirabasaija yang berarti terbesar di antara laki-laki.
Meski didaulat sebagai pemimpin kedaulatan Batooro, Raja Oyo sebagaimana raja-raja pada zaman sekarang, kekuasaannya terbatas hanya pada tugas-tugas budaya belaka.
Nah, itulah sekilas tentang Raja Oyo. Hayo ngaku, Anda kira itu nama tempat bukan? (*)