INFORADAR.ID - Berita di News Naver menjadi topik utama setelah memberitakan kasus bunuh diri seorang guru SD di Seoul.
Kasus bunuh diri seorang guru di Seoul sedang dalam penyelidikan polisi daerah Seoul.
Berita yang berjudul "Dalam lingkungan sekolah, seorang guru sekolah dasar membuat pilihan ekstrem... 'penyelidikan penyebab kematian sedang dilakukan'." heboh di Korea Selatan.
Artikel News Naver memberitakan Seorang guru sekolah dasar yang berada di distrik Seocho, Seoul, telah membuat pilihan ekstrem (bunuh diri), sehingga polisi telah memulai penyelidikan.
Menurut laporan dari polisi dan Dinas Pendidikan Kota Seoul, pada tanggal 18 kemarin, seorang guru kelas pengalaman mengajar 2 tahun dengan inisial A ditemukan meninggal di dalam ruang persiapan di sekolah dasar di distrik Seocho.
Staf administrasi sekolah menemukan A di ruang tersebut, yang biasanya digunakan untuk menyimpan buku pelajaran.
Guru yang menemukan guru A segera memberitahukannya ke pihak sekolah. Untungnya tidak ada siswa yang melihat kejadian itu.
A merupakan seorang guru baru yang mengajar selama dua tahun dan tahun ini bertanggung jawab di kelas tahun pertama.
Namun muncul banyak dugaan tentang latar belakang dari pilihan ekstrem yang diambil guru A.
Di kalangan pendidik dan komunitas internet, terdapat dugaan bahwa A, sebagai guru baru yang belum lama mengajar, telah menerima keluhan buruk dari orang tua siswa.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan (tanggal 19 Juli 2023), Serikat Buruh Guru Seoul menyatakan bahwa:
"Berdasarkan rekan-rekan guru, minggu lalu terjadi insiden perselisihan antar siswa di kelas yang diampu oleh almarhum" dan "seorang orang tua murid datang ke ruang administrasi dengan tegas menyatakan bahwa guru tersebut tidak memiliki kualifikasi (sebagai seorang pengajar)."
Jadi, spekulasi sementara dari kejadian ini awal mulanya adalah pertengkaran antar siswa yang kemudian mengadu kepada orang tua sehingga muncul keluhan tersebut.
Namun jika hanya karena keluhan, mengapa guru A sampai mengambil keputusan ekstrem?
Netizen Korea berspekulasi bahwa ada tindakan "memojokkan" yang dilakukan oknum wali murid sehingga membuat guru A tertekan.