INFORADAR.ID - Percaya atau tidak, orang Eskimo tidak hanya terbiasa berpoligami tetapi juga rela berbagi istri dengan saudara-saudara pemburunya. Dan alasan dibalik tradisi aneh ini cukup menarik.
Dalam budaya Eskimo, berbagi sangat dianjurkan mengingat kondisi yang keras di tempat tinggal mereka. Dikutip dari laman starbiz oleh INFORADAR.ID, inilah fakta unik dari suku Eskimo tersebut.
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk berburu yang melibatkan banyak bahaya, pria Eskimo sangat murah hati terhadap orang-orang yang menemani mereka dalam perjalanan berburu. Para sahabat ini dianggap sebagai saudara dalam keluarga mereka.
Karenanya, orang Eskimo sering berbagi makanan, perbekalan, dan hampir semua hal dengan teman berburu, bahkan istri.
BACA JUGA:Asal Muasal Perayaan Peh Cun, Kisah Sedih yang Menjadi Awal Mula Hari Bakcang
Bahwa seorang laki-laki Eskimo menawarkan istrinya kepada yang disebut saudara adalah bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap orang-orang tersebut.
Seperti disebutkan sebelumnya, seorang pria Eskimo menghabiskan sebagian besar waktunya di luar untuk berburu, sehingga wanitanya ditinggal sendirian di rumah.
Oleh karena itu, teman-temannya akan mampir untuk memberikan bantuan kepada istrinya untuk meredakan kesepiannya. Dengan kata lain, tidur dengan istri temannya saat suami keluar dianggap sebagai isyarat niat baik.
Dalam kasus lain, ada kebiasaan bertukar istri di mana dua pasangan saling bertukar pasangan dalam kesepakatan. Ini dapat dianggap sebagai pernikahan bersama, bukan poligami.
Namun, tradisi bertukar istri orang Eskimo tidak begitu umum bagi semua orang di sini. Penelitian menunjukkan bahwa itu terjadi sesekali di daerah tertentu. Kebiasaan itu tidak pernah tersebar luas seperti yang diklaim oleh banyak sumber.
Fakta menarik lainnya tentang kehidupan cinta Eskimo
Selain bertukar istri, ada banyak kebiasaan aneh lainnya di masyarakat Eskimo.
Karena pria Eskimo mungkin tidur dengan istri teman mereka sebagai tradisi, ada kemungkinan wanita di sini akan hamil dengan anak yang bukan suaminya. Tapi itu sangat normal.
Padahal, istri dan anak dianggap komunal dalam masyarakat Eskimo. Oleh karena itu, tidak peduli anak siapa yang dikandung oleh seorang wanita, keluarganya akan mencintai dan membesarkan anak tersebut sebagai anak mereka sendiri. Terutama, itu juga umum bahwa keluarga lain memberikan anak kepada rumah tangga tanpa anak.
BACA JUGA:Mengenal Masjid Tertua di Indonesia, Inilah Sejarah Masjid Agung Demak