INFORADAR.ID - Debus adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Provinsi Banten, Indonesia.
Debus memiliki unsur pertunjukan yang dramatis dan spektakuler. Debus sering ditampilkan di acara-acara budaya, festival dan pameran di Banten.
Debus memiliki ciri khas dengan penggunaan keris, pedang dan benda tajam lainnya untuk menusuk dan menyayat tubuh pemain debus.
Namun, dalam pertunjukan debus yang sebenarnya, pemain debus diyakini memiliki kekuatan supranatural yang melindungi mereka dari cedera serius dan memiliki keterampilan khusus yang mencakup aspek spiritual.
Dalam pertunjukan debus, para pemain menunjukkan kemampuan mereka untuk mengatasi rasa sakit dan menunjukkan kekuatan fisik dan mental mereka. Berbagai gerakan akrobatik dan postur tubuh dilakukan untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan mental.
Pertunjukan Debus adalah bagian berharga dari warisan budaya Banten dan merupakan bagian integral dari identitas budaya masyarakat setempat.
Pertunjukan Debus juga menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan seni bela diri tradisional dan budaya Indonesia.
Meskipun debus dikenal karena keberanian dan kekebalan terhadap, penting untuk diingat bahwa pertunjukan ini dilakukan oleh para profesional terlatih yang mengendalikan gerakan mereka dan berpengalaman dalam penggunaan benda-benda tajam dan peralatan yang aman.
Ada satu sanggar kesenian tradisional yang kerap menampilkan atraksi Debus Banten. Sanggar seni Sinar Banten.
Sanggar seni Sinar Banten, berasal dari Juhut, Kabupaten Pandeglang Banten. Sebuah kampung seni dan tradisi di Pandeglang yang merupakan ciri khas dari kampung yang berada di kaki Gunung Karang Pandeglang itu.
Dalam melestarikan kesenian Debus, Sanggar seni Sinar Banten terus melakukan berbagai inovasi kreatif hingga regenerasi yang signifikan.
"Untuk pemain debus, kami memiliki jenjang usia mulai dari usia anak sekolah dasar hingga usia dewasa atau bapak-bapak," kata Aef Saefudin, pimpinan Sanggar Seni Sinar Banten saat dihubungi oleh INFORADAR.ID pada Kamis 15 Juni 2023.
Pria yang akrab dipanggil dengan coach Aef itu pun menambahkan dirinya optimis terhadap perkembangan dan kelestarian seni Debus Banten.
"Saat ini Debus masih menjadi atraksi favorit yang ditampilkan pada acara-acara tertentu. Semoga ke depannya ada acara semacam festival Debus diselenggarakan agar kesenian tradisi ini terus lestari," pungkasnya. (*)