Menurut penjelasan, polisi setempat hanya menginformasikan bahwa mayat korban dirusak oleh pelaku. Belum jelas apakah korban dimutilasi atau tidak.
Setelah memasukkan korban ke dalam koper, Jeong Yoo Jeong mengganti pakannya dengan pakaian milik korban.
Selanjutnya ia keluar dan mencari taksi sambil membawa koper hitam tersebut, tujuannya adalah sungai Nakdong Gang.
Lokasi sungai dan TKP tidak terlalu jauh. Yoo Jeong berencana membuang mayat di sungai beserta hp dan kartu identitas korban.
Sopir taksi yang mengantarkan Yoo Jeong melihat kejanggalan dari gelagat pelaku dan koper yang dibawanya.
Sopir taksi curiga dengan koper itu karena ada noda darah. Akhirnya Sopir taksi menelepon polisi.
Setelah laporan diterima, tidak lama kemudian polisi berhasil menangkap Yoo Jeong.
Menurut perkiraan para ahli yang meneliti kasus ini, Yoo Jeong sengaja membuang barang milik korban untuk mengecoh polisi.
Ketika pemeriksaan dengan polisi, Jeong Yoo Jeong membuat alibi seolah-olah ia tersulut kemarahan kemudian cekcok lalu terjadilah pembunuhan.
Tujuannya membuat alibi ini karena hukuman pembunuhan berencana dan pembunuhan karena tersulut emosi atau membela diri berbeda.
Ia melakukannya agar mendapat hukuman yang lebih ringan. Jadi tidak perlu berlama-lama di dalam jeruji.
Tetapi polisi tidak percaya begitu saja. Petugas setempat terus melakukan penyelidikan tentang motif kasus pembunuhan oleh Jeong Yoo Jeong ini.(*)