PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Diduga karena usia yang sudah tua dan lapuk serta kikisan air sungai yang deras, Jembatan Langensari di Kampung Neglasari, Desa Langensari, Kecamatan Saketi, Pandeglang ambruk, Senin, 23 Januari 2023 malam.
Akibatnya, 34 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 129 orang terisolir tak bisa melintas. Untuk itu, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Langensari meminta Pemkab Pandeglang dapat membangun permanen, agar tak mudah lapuk.
Jembatan Langensari yang ambruk ini melintas di atas Sungai Cikadueun, memiliki panjang atau rentang 10 meter. Material bangunan didominasi dari kayu, sehingga ketika dimakan usia, maka menjadi lapuk.
Dengan ambruknya Jembatan Langensari yang merupakan akses utama warga Kampung Neglasari, maka aktivitas warga setempat terganggu.
Sekretaris Desa (Sekdes) Langensari, Kecamatan Saketi Budi Setiawan mengatakan, peristiwa ambruknya jembatan itu terjadi pada Senin (23/1) malam.
Kejadian itu diduga lantaran jembatan yang sudah belasan tahun berdiri itu terkikis aliran sungai Cikadueun, ditambah kondisi jembatan yang sudah lapuk.
Jembatan sepanjang 10 meter itu, lanjut budi, merupakan akses utama masyarakat dalam melakukan aktivitas perekonomian dan pendidikan. Setiap hari, lanjutnya, tak kurang dari ratusan warga melintasi jembatan tersebut.
"Ada 129 orang atau 34 KK (kepala keluarga) yang selalu melintasi jembatan itu setiap hari," katanya, Selasa, 24 Januari 2023.
Budi mengaku, pihaknya sudah menyampaikan kejadian tersebut kepada instansi terkait agar bisa segera dilakukan perbaikan. Oleh karena itu, dia berharap agar jembatan yang rusak bisa segera dilakukan perbaikan, karena tidak bisa dilakukan dengan menggunakan Dana Desa (DD).
"Kalau DD itu terbatas anggarannya, sementara perbaikan jembatan membutuhkan anggaran yang besar. Makanya kita sampaikan kepada Pemkab Pandeglang agar bisa melalukan perbaikan terhadap bangunan jembatan yang ambruk itu. Kalo bisa dibangun secara permanen, biar enggak mudah rusak," katanya.
Reporter: Adib
Editor: M Widodo