JAKARTA, INFORADAR.ID --- Penemuan oleh polisi adanya ritual tertentu dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat kini semakin mengerucut.
Polisi mengungkap adanya aktivitas ritual yang ditemukan dalam keluarga tersebut.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap temuan barang-barang seperti buku hingga kemenyan.
“Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan,” ujar Hengki kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
Untuk penyelidikan lebih lanjut dan mendalami apa fungsi dari penemuan tersebut, Hengki mengatakan pihak kepolisian turut mengundang ahli untuk menganalisa temuan-temuan tersebut.
“Oleh karenanya, kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP,” jelasnya.
RITUAL TERTENTU
Diberitakan sebelumnya, ada temuan baru terkait se keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Temuan tersebut adalah dugaan salah satu anggota keluarga yang tewas tersebut sering menjalani ritual tertentu.
Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya temuan baru dalam kasus kematian satu keluarga di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat, yang terjadi pada pada 10 November 2022.
Temuan baru tersebut yakni salah seorang korban tewas di dalam rumah tersebut sering kali menjalani ritual tertentu.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, salah satu korban tewas yang sering jalani ritual tertentu itu adalah Budyanto,
"Bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," ujar Kombes Hengki dalam keterangannya, Selasa 29 November 2022.
Kombes Hengki menjelaskan terkait temuan ritual tertentu tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan polisi menggandeng tim Asosiasi Psikologi melihat bahwa keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi identik dengan ritual tertentu.
"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," jelasnya.
Selain itu, menurut Kombes Hengki, hasil penelitian feses empat jenazah itu oleh Tim Kedokteran Forensik juga bisa membantu mengetahui penyebab kematian keempat korban.