Kinerja Ekonomi Menguat, Cadangan Devisa Indonesia Capai US$ 130 Miliar

Selasa 08-11-2022,08:48 WIB
Editor : M Widodo

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Ini kabar menggembirakan untuk perekonomian Indonesia. Di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik, kinerja ekonomi Indonesia tetap menguat. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekonomi Indonesia terus menguat pada triwulan III 2022, di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.

Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 yang mencapai 5,72% (yoy), lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,45% (yoy). 

Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN).

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2022 tetap tinggi sebesar 130,2 miliar dolar AS atau US$ 130,2 miliar. Angka tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2022 sebesar 130,8 miliar dolar AS.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

SSK BERDAYA TAHAN 

Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) tanah air pada triwulan III 2022 tetap berada dalam kondisi yang berdaya tahan. Demikian mengemuka dalam pembacaan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2022.

Pada pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga SSK dengan semakin memperkuat koordinasi dalam mewaspadai perkembangan risiko global termasuk dalam menyiapkan respons kebijakan.

Dalam pembacaan hasil rapat berkala KSSK IV 2022 terungkap kalau kinerja perekonomian global tengah melambat dengan risiko ketidakpastian yang semakin tinggi. Sementara itu, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut, ditopang oleh konsumsi swasta yang masih tetap kuat di tengah kenaikan inflasi, investasi nonbangunan yang meningkat, serta kinerja ekspor yang masih terjaga.

Selanjutnya, KSSK akan terus bersinergi dan berkoordinasi, baik dalam pemantauan bersama maupun dalam mempersiapkan coordinated policy response untuk memitigasi dampak terhadap pemburukan kondisi perekonomian dan SSK domestik, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

 

Editor: M Widodo

Kategori :